Libernesia - Manajer Departemen Penjualan PT. Pupuk Indonesia, Fajar Ahmad, menerangkan bahwa jumlah alokasi pupuk bersubsidi untuk setiap wilayah merupakan wewenang Dinas Pertanian.
Pihaknya menegaskan bahwa produsen hanya sebatas melakukan pengadaan terhadap pupuk yang dibutuhkan oleh Dinas Pertanian sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Hal tersebut karena proses penentuan jumlah pupuk yang akan didistribusikan mengaitkan beberapa unsur di antaranya Dinas Pertanian.
"Di dalam penyaluran pupuk bersubsidi ini kita produsen Pupuk Kujang itu tidak berdiri sendiri dalam melakukan penyaluran di mana dalam penyaluran ini kita juga ada Dinas Pertanian dan juga Himbara," kata Fajar di hadapan wartawan, Selasa (10/7/23).
Baca Juga: Serapan Pupuk Terus Meningkat, Penjualan Pupuk Kujang Bersubsidi di Karawang Sudah Terjual 53 Persen
Itu merupakan resposn pihak Pupuk Kujang atas terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi meski dalam catatan real time seharusnya pupuk yang tersedia itu masih banyak namun masih saja pupuk tersebut kekurangan untuk para petani.
Sebagai informasi, pupuk urea subsidi telah diserap mencapai 53 persen atau sebanyak 30.874 ton dari alokasi sebanyak 58.505 ton untuk Karawang. Sedangkan pupuk NPK telah disalurkan mencapai 55 persen atau sebanyak 16.195 ton dari 29.661 ton alokasi untuk Karawang.
Adapun di tahun 2023 ini, berdasarkan SK Alokasi tahun 2023, pemerintah menetapkan alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Karawang dengan total 88.166 ton, terdiri dari Urea sebanyak 58.505 ton dan NPK sebanyak 29.661 ton.
“Alokasi itu wajib kita penuhi. Namun kita optimis bisa tercapai karena serapan pupuk cenderung mengalami kenaikan, apalagi menjelang musim tanam Agustus-September,” ujar Fajar.
Baca Juga: Paripurna DPRD Karawang Bahas Pertanggungjawaban APBD 2022
Fajar menuturkan, selain terus berupaya meningkatkan serapan dan penjualan pupuk subsidi, Pupuk Kujang juga terus menjaga stok pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani di seluruh wilayah distribusinya. Di Karawang misalnya, berdasarkan data yang dihimpun hingga 9 Juli 2023, Pupuk Kujang menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 4.706 Ton. Stok tersebut terdiri dari urea sebanyak 3.195 ton atau 172 persen dari stok minimum yang ditentukan pemerintah dan pupuk NPK mencapai 1.511 ton atau 161,15 persen dari stok minimum yang ditugaskan pemerintah.
“Stok pupuk tersebut sesuai dengan ketentuan minimum yang diatur pemerintah dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan petani hingga dua pekan kedepan,” ujar Fajar.
Adapun di Jawa Barat, secara total, stok pupuk mencapai 82.643 Ton, terdiri dari urea sebanyak 70.256 ton dan pupuk NPK mencapai 12.387 ton. Sedangkan di Provinsi Banten, secara total, stok pupuk mencapai 10.861 ton urea.
Artikel Terkait
Perbedaan Medasar antara Komunisme dan Sosialisme, Berikut Penjelasannya
PPD Resmi Bergabung ke DAMRI, JRC Jadi Layanan Tambahan di DAMRI dengan Tarif Mulai Rp10.000
Pupuk Kujang Cukup Moncer di Tahun 2022, Dapat Laba Bersih Rp 1 Triliun