Libernesia.com - Empat pasar Hewan di Kabupaten Purwakarta ditutup sementara sejak Senin 10 Juli lalu. Itu terjadi untuk mencegah penyebaran antraks yang merenggut korban jiwa di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta pada awal Juli 2023 lalu.
Hingga kini Pemerintah Kabupaten Purwakarta masih terus melakukan pengkajian untuk membuka kembali penutupan empat pasar hewan itu.
Keempat pasar hewan yang ditutup itu adalah Pasar Hewan Ciwareng Kecamatan Babakancikao, Pasar Hewan Citeko Kecamatan Plered, Pasar Hewan Bojong Kecamatan Bojong dan Pasar Hewan Wanayasa. Kecamatan Wanayasa.
Baca Juga: Panji Gumilang Tersangka Dugaan Penistaan Agama, Ditahan di Rutan Bareskrim Mabes Polri
Rencana pembukaan itu agar ratusan pedagang ternak bisa kembali mencari nafkah di empat pasar yang masuk kategori sebagai salah satu pusat pasar ternak terbesar di Jawa Barat.
Setiap tahunnya, puluhan ribu hewan ternak diperdagangkan di empat pasar tersebut meliputi hewan ternak sapi, kerbau, domba dan kambing.
"Saya telah mengintruksikan jajaran dinas terkait agar semua aspek dikaji secara mendalam sehingga semuanya betul-betul aman dan empat pasar itu layak dibuka kembali. Saya tidak mau gegabah, semua proses pengkajian harus dilakukan secermat dan sebaik mungkin," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.
Baca Juga: Surplus Beras Setiap Tahun, Purwakarta Perkuat Posisi Sebagai Daerah Lumbung Padi
Anne mengakui, dari penutupan itu menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi, ternasuk hilangnya pendapatan Purwakarta yang cukup besar.
"Nlai kerugian ekonominya pasti cukup besar. Namun sekali lagi, jika menyangkut keselamatan rakyat, nilai kerugian itu tidak ada artinya. Saya lebih memprioritaskan keselamatan rakyat terjamin," kata Bupati Anne.
Data dari Dinas Perikanan dan Peternakan Purwakarta, jumlah pedagang di empat pasar hewan tersebut sebanyak 330 pedagang.
Baca Juga: Anak Mantan Ketua DPRD Karawang di Polisikan Buntut Dari Menelantarkan Keluarga
Dari jumlah itu, 130 pedagang beroperasi di Pasar Hewan Ternak Ciwareng. Sementara sisanya sebanyak 200 pedagang tersebar di ketiga pasar lainnya.
Arus perdagangan di empat pasar tersebut sangat tinggi. Dalam setahun sedikitnya 68.400 ekor hewan ternak berbagai jenis, meliputi ternak sapi, kerbau, domba dan kambing.