Libernesia.com - Kabupaten Purwakarta terus memperkuat posisinya sebagai salah satu penghasil utama beras di provinsi Jawa Barat, selain Kabupaten Indramayu, Karawang dan Kabupaten Subang.
Jutaan ton padi dalam bentuk gabah kering giling (GKG) berhasil diproduksi Purwakarta yang memiliki areal persawahan seluas 16.240 hektar, dengan masa panen pertahun hingga mencapai tiga kali panen.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, dalam lima tahun terakhir Purwakarta memang memberikan perhatian khusus dalam membangun sektor pertaniannya, sehingga menempatkan diri sebagai salah satu daerah yang selalu mengalami surplus beras di Jawa Barat.
Baca Juga: Purwakarta Jadi Sasaran Investor, Hingga Pertengahan Tahun Realisasi Investasi Capai Rp5,7 Triliun
"Meski areal persawahan di Purwakarta terhitung lebih kecil dibandingkan daerah penghasil beras lainnya seperti Karawang, Subang maupun Indramayu, namun kita berhasil menghasilkan produksi yang siginifikan," ungkapnya.
Data dari Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Purwakarta, dalam rentang lima tahun terakhir dari tahun 2018 hingga Juli tahun 2023, kapasitas produksi gabah kering giling (GKG) di Purwakarta mencapai 1.465.402 ton GKG.
Baca Juga: Cara Menganali Jati Diri, Temukan Kepribadian Dirimu
Jumlah gabah sebesar itu jika dikonversikan beras bisa mencapai 940,208 ton setara beras. Sementara jumlah kebutuhan beras masyarakat Purwakarta dalam lima tahun mencapai 486.334 ton.
Dengan kondisi itu artinya Purwakarta mengalami surplus beras mencapai 453.874 ton beras.
"Angka surplus beras itu tentu sangatlah besar. Surplus beras yang dimiliki Purwakarta itu memberikan kontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional," kata dia.***