ekonomi

Bangkit dari Krisis Ekonomi, Suryacipta Tambah Daftar Data Center 75 Persen Tenant Baru

Kamis, 27 Januari 2022 | 17:05 WIB
Kawasan Industri Suryacipta (Hms)

Libernesia.com - Pandemi Covid-19 telah mengubah peta bisnis di berbagai sektor. Pola transaksi, preferensi, perilaku konsumen dan investor pun tak lagi sama seperti sebelum Pandemi.

Tren bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sebagai konsekuensi dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuntut transformasi cepat di berbagai sektor,khususnyaindustri. Karena itulah, pemanfaatan teknologi informasi makin masif dan intensif, melahirkan kebiasaan baru atau kerap disebut "New Normal".

Tahun 2021 banyak dinilai sebagai krisis ekonomi globaltahun kedua sebagai dampak dari pandemi berkepanjangan yang dimulai pada 2020. Kendati demikian, perlahan tapi pasti perekonomian Indonesia membaik dan diharapkan kembali bangkit di 2022.

Baca Juga: Satu Bulan Terkahir Polda Kalteng Berhasil Ungkap 17 Kasus Peredaran Narkotika Jenis Sabu

Selama periode Januari sampai dengan September 2021, Kementerian Investasi Republik Indonesiamencatat peningkatan realisasi PMA sebesar 9,9% dan PMDN sebesar 5,8% jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2020.

Peningkatan tersebut juga berdampak positif bagi PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) selaku pengembang dan pengelola kawasan industri dimana beberapa investor mempercayakan lokasi bisnisnya di kawasan Suryacipta City of Industry, Karawang, Jawa Barat.

“Pada dasarnya di tahun 2021 sudah terindikasi adanya pemulihan ekonomi, dimana Suryacipta mencatat peningkatan transaksi dan inquiryatas kawasan kami di Suryacipta City of Industry maupun Subang Smartpolitan", Kata Abednego Purnomo selaku VP Sales &Marketing.

Dikatakan Abednego, Berdasarkan aktivitas bisnis yang terjadi selama 2021, perusahaan mencatat data center  sebagai industri yang cukup menonjol dimana 75% tenant baru diisi oleh data center, diikuti oleh industri manufaktur lain yang berasal dari China serta Amerika.

Baca Juga: Selepas Hadiri Ultah Teman, Wartawan Ini Malah Dipukuli di Brotherhood Grand Taruma

Seperti diketahui, selama satu dekade terakhirdata center menunjukkan pertumbuhan pesat di Indonesia sebagai dampak dari digitalisasi yang didorong oleh berbagai faktor seperti adaptasi penggunaan ponsel pintar, penetrasi internet, hingga dukungan dari pemerintah.

Dilansir dari Hootsuite (We Are Social), pengguna internet di Indonesia meningkat sebanyak 35% selama 3 tahun terakhir. Disamping itu, Mordor Intelligence mencatat bahwa pada tahun 2020 pasar data center di Indonesia telah mencapai nilai USD 1,53 dan diperkirakan akan terus naik hingga USD 3,07 miliar pada tahun 2026.

Seiring PP No. 5/2021 yang mengklasifikasikan data center sebagai bagian dari sektor industri dan wajib berlokasi di kawasan industri berdasarkan PP No. 28/2021, secara tidak langsung berdampak pada peningkatan permintaan di kawasan industri. Tingginya harga jual maupun sewa di kota-kota besar seperti Jakarta juga turut berkontribusi terhadap tren ini.

Suryacipta telah mengakomodir reaksi pasar data center dengan melakukan inovasi melalui pengembangan fase 3 Suryacipta City of Industry yang ditujukan untuk industri data center.

Baca Juga: Stok Pupuk Untuk Petani di Karawang Aman, Pupuk Kujang Akan Salurkan Pupuk Bersubsidi

Halaman:

Tags

Terkini