Libernesia - Dalam pencarian kebahagiaan, seringkali kita berpikir bahwa jika kita mencapai tujuan atau memiliki sesuatu yang diinginkan, maka kita akan menjadi lebih bahagia. Namun, apa yang sering terjadi adalah kebahagiaan yang kita rasakan hanya bersifat sementara, dan kita kembali ke tingkat kebahagiaan yang sebelumnya. Fenomena ini dikenal sebagai "hedonic treadmill" atau "treadmill kebahagiaan". Artikel ini akan menjelaskan konsep hedonic treadmill, mengapa hal ini terjadi, dan bagaimana kita bisa keluar dari lingkaran ini.
Hedonic treadmill merujuk pada kecenderungan kita untuk kembali ke tingkat kebahagiaan yang stabil setelah mengalami peristiwa yang menyenangkan atau menyakitkan dalam hidup kita. Meskipun peristiwa tersebut dapat memberikan kebahagiaan sesaat, efeknya secara bertahap memudar dan kita kembali ke tingkat kebahagiaan yang lebih rendah. Hal ini terjadi karena kita cenderung beradaptasi dengan perubahan kondisi kita, baik itu positif maupun negatif.
Ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa hedonic treadmill terjadi. Pertama, kita cenderung terbiasa dengan perubahan dan keadaan baru yang awalnya memberikan kebahagiaan. Setelah jangka waktu tertentu, efeknya mulai berkurang karena menjadi hal yang biasa bagi kita. Kedua, kita sering kali memiliki standar dan harapan yang semakin tinggi, yang berarti kita terus mencari kepuasan baru dan tidak pernah merasa cukup. Ketiga, faktor genetik dan kepribadian juga memainkan peran dalam tingkat kebahagiaan yang stabil pada individu.
Namun, ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk keluar dari treadmill kebahagiaan ini. Pertama, kita perlu menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya bergantung pada pencapaian dan materi. Kebahagiaan yang berkelanjutan dapat ditemukan dalam penghargaan terhadap momen kecil, hubungan yang mendalam, dan memiliki tujuan hidup yang bermakna. Kedua, penting untuk melatih kesadaran diri dan menghargai hal-hal yang ada dalam hidup kita saat ini. Dengan merasa berterima kasih dan menghargai apa yang kita miliki, kita dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan secara keseluruhan. Ketiga, berlatih memperhatikan perasaan dan pikiran kita serta menjaga keseimbangan emosional. Dengan memahami diri sendiri dan memperhatikan kebutuhan dan nilai-nilai kita, kita dapat membangun fondasi kebahagiaan yang lebih stabil.
Hedonic treadmill adalah fenomena di mana kebahagiaan kita cenderung kembali ke tingkat yang stabil setelah mengalami peristiwa yang menyenangkan atau menyakitkan. Meskipun hal ini merupakan sifat alami manusia, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk keluar dari treadmill kebahagiaan ini. Dengan menghargai momen kecil, fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup kita, dan melatih kesadaran diri, kita dapat menemukan kebahagiaan yang lebih bermakna dan stabil. Penting untuk diingat bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada pencapaian materi, tetapi dalam cara kita memandang hidup dan nilai-nilai yang kita anut.