Libernesia - Fenomena Jaksel di media sosial memang cukup menghebohkan dunia permedsosan.
Pasalanya, gaya dan budaya yang ditawarkan Jaksel seolah elegan dan memengaruhi orang-orang yang menyaksikannya.
Seperti bahasa yang dicampuradukkan dengan bahasa Inggris sehingga nampak seperti elitis, atau bermunculan istilah-istilah baru terutama dalam dunia kesehatan mental.
Beragam konten di media sosial banyak membahas hal yang berkaitan dengan Jaksel, mulau dari konten keunikan hingga satir.
Seorang kreator konten YouTube Oza Rangkuti terkenal karena konten satirnya terhadapa apa pun yang berkenaan dengan Jaksel.
Baca Juga: Yaqut Cholil: Penutupan Patung Bunda Maria oleh Pemiliknya, Tidak Seperti yang Diberitakan
Hal itu menambah warna dan pandangan netizen pada Jaksel, yang padahal menurut salah satu penduduk tulennya semua itu tidak seperti yang digambarkan media sosial.
"Anak Jaksel tulen jauh dari penggambaran yang ada di media sosial. Hidupnya sangat asyik seperti Betawi pada umumnya, sehari-hari tetap bergaul, tidak mencari musuh, rukun, dan sopan," tulis Adi Hidayat dikutip dari Mojok.
Adi juga menjelaskan bahwa orang-orang Jaksel juga banyak melakukan hal-hal positif seperti mengikuti pengajian dari mesjid ke mesjid lainnya.
Baca Juga: Bill Gates: Sepuluh Tahun Lagi Teknologi AI Memenuhi Janji Revolusi dalam Dunia Pendidikan
Kehidupan keluarga di Jaksel juga bagi Adi baik-baik saja dan jauh dari kata broken home dan terkena mental issue.
"Gaya hidupnya juga kabanyakan sederhana, walau juragan tanah atau kontrakan sekalipun," tambahnya.
Menurutnya, bahasa yang digunakan pun bahasa Betawi biasa dan bahasa Indonesia, bukan bahasa campuran bahasa Inggris.
Hal ini terntu saja berbeda dengan yang selama ini dilihat oleh netizen di media sosial yang selalu dikaitkan dengan akan broken home dan memiliki masalah mental.
Artikel Terkait
Apakah Mimpi Basah Dapat Membatalkan Puasa? Ini jawabannya