Libernesia - Usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pernyataan resminya di istana soal polemik Piala Dunia U-20, Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI-P Andreas Hugo Pareira menyatakan bahwa pernyataan Jokowi soal tidak campur adukkan olahraga dengan politik merupakan suatu hakikat olahraga (in sich).
Hal itu berbeda dengan kenyataan olahraga seperti Piala Dunia U-20 yang tidak mungkin lepas dari politik.
"Mungkin maksud Bapak Presiden adalah sepakbola an sich. Artinya, proses persiapan teknis maupun pertandingan sepakbola memang tidak boleh dicampuradukan dengan politik, karena pasti akan merusak prestasi, merusak permainan sepakbola sebagai tontonan," kata Andreas dikutip dari Kompas.
Menurutnya piala dunia di dalamnya menyangkut aspek subsistem ekonomi, keamanan, pembangunan, termasuk aspek elemen keputusan politik.
Andreas mengatakan bahwa FIFA juga pada dasarnya pernah mengambil keputusan politis.
Contohnya yaitu eliminasi kesebelasan Russia dalam piala dunia 2022 di Qatar.
"Karena desakan dari beberapa negara Eropa, karena pertimbangan Rusia yang dianggap sebagai negara agresor yang menyerang Ukraina," tuturnya.
Dia menegaskan bahwa untuk mensukseskan piala dunia, harus terjalin sinergi antara subsistem yang kolaboratif.
Dia berharap bahwa seharusnya ajah turnamen olahraga menjadi suatu wadah untuk menciptakan perdamaian dunia.