“Jepang ingin membantu merealisasikan target tersebut melalui kerangka Asia Energy Transition Initiative,” ujar Haguida.
Rincian kerja sama yang disepakati dalam MoC yaitu penyusunan roadmap transisi energi menuju emisi net-zero berdasarkan target nasional masing-masing.
Kemudian, pengembangan dan penyebaran teknologi yang berkontribusi pada transisi energi yang realistis antara lain hidrogen, bahan bakar amonia, carbon recycling, dan CCS/CCUS.
Baca Juga: Belanja Makan Minum Jamuan Tamu Habiskan APBD Rp 6 Miliar, Miskin Kah Karawang?
Serta, mendukung upaya dalam forum multilateral untuk mempercepat kerja sama teknologi yang berkontribusi pada transisi energi yang realistis, dan dukungan untuk pengembangan kebijakan, pengembangan sumber daya manusia, dan berbagi pengetahuan tentang transisi energi dan teknologi yang digunakan.
Pada tataran teknis, saat ini tengah berlangsung studi bersama antara Mitsubishi Indonesia Representative dengan Puslitbangtek Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” mengenai co-combustion fuel ammonia pada PLTU.
Baca Juga: Tiga Ruang Kelas SDN 1 Bojongsari Karawang Ambruk, Tidak Ada Korban Jiwa
Studi yang dijadwalkan selesai pada Januari 2022 ini bertujuan untuk menilai kelayakan teknis dan ekonomis penggunaan ammonia untuk mensubstitusi sebagian batubara sehingga umur operasional PLTU dapat dipertahankan.
“Dengan senang hati saya sampaikan bahwa Jepang telah menjadi mitra penting bagi perjalanan Indonesia menuju transisi energi. Dengan dukungan nyata, kami percaya untuk mencapai NZE 2060, dengan tetap menjaga keamanan, akses, dan keterjangkauan energi,” tutup Haguida.***
Artikel Terkait
Soal Warga Karawang Terpapar Omicron, Ini Pesan Jubir Satgas Covid 19
Vaksin Anak Kini ada Di Mall Pelayanan Publik, Cek Syaratnya
Alasan Pedangdut Velline Chu Pakai Narkoba Untuk Hilangkan Trauma KDRT
Hati-hati Predator Anak Asal Garut Masih Berkeliaran Bebas
Teh Celli Tolong! Pemukiman di Pusat Kota Karawang Dikepung Banjir