Libernesia.com - Apakah anda termasuk orang yang sering berobat ke dokter? Pernah kah anda memperhatikan resep dokter yang di tulis sering kali tidak bisa di baca dengan jelas.
Bahkan karena tidak jelasnya tulisan sang dokter, anda mengulang ngulang tulisan itu dan menebak apa yang di tulis di kertas resep untuk anda.
Sudah menjadi rahasia umum, jika tulisan dokter itu di kenal sebagai tulisan yang bisa di katakan bentuknya jelek. Loh ko bisa begitu?
Baca Juga: Rieke Diah Pitaloka Bakal Galang Petisi Untuk Dukung Valencya
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI),Dr. Hermawan Saputra, sedikit menjelaskan tentang mengapa tulisan dokter jelek.
"Seorang tenaga kesehatan memiliki volume layanan yang cepat. Kecepatan berpikir tidak diampu kecepatan jari jemarinya sehingga kadang penulisannya begitu teramat 'indah', susah dibaca masyarakat," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com.
Hermawan Saputra mengungkapkan, seorang apoteker pun bahkan kerap melakukan konfirmasi ulang kepada dokter saat membaca resep darinya.
Akan tetapi, saat ini, masalah tulisan jelek dokter mulai teratasi seiring era digital dan komputerisasi.
Namun, Lanjut Hermawan Saputra, peralihan itu tetap mengharuskan apoteker yang membaca resep untuk melakukan konfirmasi ulang.
"Jadi tetap kalaupun ada peralihan full antara penggunaan peresepan konvensional dengan yang sifatnya electronic base, maka tetap harus ada fungsi konfirmasi dan itu dimungkinkan secara teknologi," katanya.***