Dari semua zonasi tersebut, Zona 03 yang paling banyak mencakup wilayah timur Indonesia. Areanya meliputi WPPNRI 715, 718, dan sebagian 714 yaitu perairan Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Bus di Bantul Bawa Rombongan Karyawan Pabrik Konveksi
Di zona tersebut, ada sebesar 3,9 juta ton potensi ikan yang bisa dimanfaatkan, dengan nilai produksi sekitar Rp117 triliun.
Dia mengatakan, dengan diterapkannya kebijakan penangkapan terukur di Zona 03 ini, maka diperkirakan prospek bisnis dari multiplier effect ekonomi mencapai Rp154,44 triliun.
“Ini juga akan mendukung implementasi program Maluku Lumbung Ikan Nasional,” ungkapnya.
Menurutnya, wilayah timur Indonesia yang memiliki potensi yang besar itu harusnya menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan bagi para pelaku usaha maupun kelompok nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan.
Baca Juga: Potensi Bisnis Buah Jambu Kristal yang Sangat Menjanjikan
Sebab, selain usaha penangkapan, ada berbagai usaha turunan yang dapat dikembangkan, seperti usaha galangan kapal, unit pengolahan ikan, pabrik es, apartemen nelayan, air bersih, BBM, toko perbekalan melaut, hingga rumah makan.
Jika berbagai usaha tersebut dapat dikembangkan, maka tenaga kerja yang dapat diserap diprediksi sekitar 571.650 orang yang terdiri dari awak kapal, pekerja UPI, dan pekerja bongkar muat & informal.
Oleh karena itu, Menteri Trenggono berharap potensi perikanan di wilayah tersebut dapat dioptimalkan dengan baik. Jadi semua usaha yang direncanakan dapat diwujudkan, maka perekonomian akan terus tumbuh di wilayah tersebut.
Baca Juga: Nilai Transaksi Tembus Rp 1 Miliar, Subang Wedding Sukses Digelar
“Ini merupakan trigger untuk pertumbuhan ekonomi di daerah, sehingga tidak “Jawa sentris”, melainkan menjadi “Indonesia sentris,” pungkasnya.
Untuk diketahui, ada dua kegiatan yang dilaksanakan pada Event Maluku Baileo Exhibition ini, yakni Expo Produk UMKM unggulan Maluku dan Forum Bisnis dan Investasi. Peserta yang mengikuti forum bisnis ini berasal dari pelaku usaha di berbagai daerah, termasuk Sulawesi Selatan dan Jakarta.***