Libernesia.com- Puisi Bung merupakan puisi kritik sosial yang menggambarkan situasi pada masa Pilakda DKI Jakarta Tahun 2017.
Selain itu juga NKRI dalam rongrongan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menolak Pancasila.
Atas dasar dinamika itu lah kemudian puisi Bung ini tercipta, setelah melalui perenungan dan membaca realita yang terjadi. Berikut untaian kata puisi Bung.
Baca Juga: Ode Buat Gusdur, Puisi D Zawawi Imron
BUNG
Bung, berat menjadi Indonesia itu
Seberat panai untuk perempuan bugis
Bung, begitu seram menjadi Indonesia itu
Seseram perang sampit.
Bung, bangsamu bangsa yang beragama
Tapi tak sedikit pertikaian atas nama agama
Bung, kalau telah cetuskan didalam sila kesatu
"Ketuhanan Yang Maha Esa"
Tapi kenapa, persoalan Tuhan saja diributkan
Takbir!!!
Lantas mereka memuntahkan caci-maki dilisannya
Lantas dimana keagungan Tuhan itu?
Baca Juga: Hayati, Nih Puisi Hari Ibu dari Chairil Anwar
Bung, yang berat itu bukan rindu
Seperti yang dikatakan Dilan
Yang berat itu menjaga NKRI
Yang berat itu menjaga keharmonisan antar sesama
Yang berat itu merawat Pancasila
Yang berat itu menahan nafsu untuk berkuasa
Bung, aku ingat kau pernah berkata
"Jangan sesekali melupakan sejarah"
Tapi kenapa banyak orang yang meludahi sejarah
Padahal disekolah dasar sampai sekolah menengah
Pelajaran sejarah selalu diajarkan
Bung, aku rasa bukan orang miskin yang tidak sekolah
Yang meludahi sejarah
Tapi para kaum terpelajar yang korup
Baca Juga: Amanda Manopo Foto Bareng Burung, Netizen: Burungnya Salting
Bung, kalau saja kau masih hidup
Bisa kau lihat di Rutan-rutan
Banyak pejabat kita yang mendekam
Bung, bagaimana rusaknya negara kita
Kita sebagai pemuda, tidak akan putus asa
Putus asa hanya untuk orang yang tidak memiliki iman