Libernesia.com- Rasanya tidak pernah habis membicarakan karya- karya Jalaluddin Rumi, orang semua tahu bahwa Rumi is all about poetry.
Syair yang ia tulis bukan lah sembarang Syair, melainkan Syair- Syair Mistik. Rumi memang salah seorang Mistik muslim terbesar sepanjang sejarah agama ini. Seorang sufi par excellence.
Berikut salah satu serpihan puisi Rumi yang bisa anda baca dan hayati secara seksama.
Baca Juga: PART I - Nyanyian Makrifat dari Puncak Gunung Sanggabuana
Aku Mati Sebagai Mineral
Aku mati sebagai mineral,
dan menjelma tumbuhan.
Aku mati sebagai tumbuhan,
dan menjelma sebagai hewan.
Aku mati sebagai hewan,
dan menjelma manusia.
Lalu kenapa aku harus takut berakhir pada kematian?
Maut tak pernah mengurangi sesuatu dariku.
Sekali lagi! Aku harus mati sebagai manusia dan lahir di alam malaikat.
Aku harus mati lagi karena:
"Segala sesuatu pasti binasa, kecuali wajah-Nya."
Baca Juga: PART II - Nyanyian Makrifat dari Puncak Gunung Sanggabuana
Setelah itu aku masih harus mati
dan menjelma sesuatu yang tak bisa ku pahami.
Ah biarkanlah diriku lenyap memasuki kekosongan, kesunyian
Karena dalam kesunyian itulah terdengar suara:
"Hanya kepada-nya lah segala sesuatu kembali."
Referensi