Wanita Jadi Takut Menikah Setelah Nonton Film Layangan Putus?

Libernesia.com - Gara-gara nonton film layangan putus banyak wanita jadi takut menikah. Pasalnya, alur cerita film layangan putus sangat menguras emosi para penonton.

Sebelum dibikin film, layangan putus adalah cerita dalam sebuah novel karya Mommy ASF yang ceritanya sempat viral

Film layangan putus di perankan Putri Marino sebagai Kinan, Reza Rahadian sebagai Aris, dan Anya Geraldine yang berperan sebagai Lydia.

Baca Juga: Usai Manggung di Los Angeles, Jessie J Positif Covid-19

Serial Layangan Putus yang menceritakan sebuah kisah lika-liku rumah tangga yang tadinya harmonis kemudian retak ketika ada kehadiran orang ketiga (selingkuhan)

Dilansir Libernesia.com dari Ayoindonesia,  Kinan dan Aris merupakan sepasang suami istri yang memiliki satu anak bernama Raya. Hubungan rumah tangga mereka seketika retak karena adanya orang ketiga yaitu Lydia.

Lantas, permasalahan rumah tangga yang diceritakan di serial Layangan Putus ternyata bisa mempengaruhi pola pikir orang yang menontonnya, terutama untuk perempuan.

Baca Juga: PART I - Pengalaman Menjelajahi Gunung Goong Karawang Selatan

Tidak sedikit perempuan setelah menonton serial Layangan Putus, menjadi tidak ingin menikah karena perasaan takut akan mengalami kisah yang sama seperti itu.

Potongan-potongan scene di tiap film tentang kelakuan Aris selaku suami dari Kinan yang diam-diam menemui wanita lain atau selingkuhannya tentu membuat rasa ketakutan perempuan dalam menjalin sebuah komitmen menjadi muncul.

Para perempuan yang berpikiran tidak ingin menikah, biasanya akan menganggap semua laki-laki sama saja seperti karakter Kinan di serial Layangan Putus tersebut, sehingga mereka tidak ingin mengambil resiko.

Baca Juga: Buruh dan Mahasiswa Akan Demo Besar-besaran, Polda Banten Siapkan Pengamanan Ketat

Kendati demikian, walaupun orang bebas memutuskan menikah atau tidak, itu kembali ke diri masing-masing apakah sudah siap menjalin komitmen bersama-sama atau belum.

Menikah memang bukanlah hal yang mudah, perlu adanya persiapan yang matang baik secara mental, psikis, fisik, dan finansial. Jika kita tidak memiliki hal itu, lebih baik pikirkan lagi sampai kamu siap.