Libernesia.com- Ini sebuah cerita mengenai petualangan menelusuri Karawang Selatan yang memiliki Gunung Sanggabuana.
Cerita dimulai dari 15 November 2014 hari pertama saya dan teman-teman menjelajahi Alam Karawang.
15 November 2014, kota Karawang diguyur hujan. Aku bersama teman- temanku menjelajah tanah loji, mereka bernama Umar, Reza, Idoy, dan satu orang perempuan hebat ia biasa dipanggil Dedew.
Baca Juga: Bayi Rayyanza di Sunat, Netizen: Kasihan Mas Raffi
Gemercik hujan, gelegar petir tak menyurutkan perjalanan ini untuk mendapatkan estetika alam yang dimiliki Karawang. Selepas Isya kami mulai melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti di tempat singgah.
Pasukan bertambah dua orang dan mereka merupakan warga pribumi tanah loji, jadi pasukan menjadi tujuh orang. Jalanan yang berlumpur membuat sesak nafas ini, motor yang dikendari bisa saja tergelincir, namun berkat kekuatan kasih sayang, solidaritas, mampu mengantarkan kami keatas kaki gunung Goong Loji Karawang.
Pukul 20.45’ Wib kami mulai memasangkan Dum atau tenda-tenda mungil, alunan music instrument karya Beethoven menemani kami menghabiskan malam ditengah sunyinya suasana dikaki gunung Goong.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Segera di Sahkan
Gemerlap lampu-lampu pemukiman warga memberikan pemandangan malam yang menakjubkan serasa seperti ada di Bukit Bintang Yogyakarta.
Artikel Terkait
Pernikahan Akan di Gelar di Bali, Ferry Irawan : Sederhana Saja
Presiden Jokowi Minta UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Segera di Sahkan
Buruh dan Mahasiswa Akan Demo Besar-besaran, Polda Banten Siapkan Pengamanan Ketat
Bayi Rayyanza di Sunat, Netizen: Kasihan Mas Raffi
BPN Karawang Komitmen Bangun Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi di Tahun 2022