Libernesia.com- Tahun Baru Imlek telah tiba, dalam momen ini biasanya sangat identik dengan lampion- lampion, kue keranjang, warna merah dan penampilan Barongsai.
Jelang momen perayaan tahun baru Imlek bisanaya di kelenteng- kelenteng seluruh tanah air ramai dengan hiasan lampion merah yang begitu indah.
Tapi tahu kah makna dari lampion- lampion merah saat perayaan Imlek tersebut, berikut penjelasannya.
Baca Juga: Imlek dan Sejarah Barongsai di Indonesia, Simak Ya
Menurut Yanti Azmah Ulya dalam “Makna Lampion Merah dalam Kebudayaan Cina di Jakarta”, skripsi pada Program Studi Sastra Cina Universitas Indonesia tahun 2013, kata lampion dalam bahasa Mandarin disebut denglong, yang bermakna “menerangi”.
Warna merah pada lampion melambangkan kemakmuran, kesatuan, dan rezeki. Karenanya masyarakat Tionghoa percaya bahwa lampion memberi jalan dan menerangi rezeki penggunanya.
“Itu sebabnya, lampion selalu ada, terutama pada perayaan-perayaan besar, seperti tahun baru Imlek. Dengan pemasangan lampion ini bagi orang Cina yang beragama Konghucu berharap selalu mendapat keberhasilan di tahun-tahun mendatang,” tulis Yanti dilansir Libernesia.com dari indonesiakaya.com pada Minggu (30/1/2022)
Baca Juga: Kue Keranjang Jadi Menu Wajib Saat Imlek, Ternyata Ini Maknanya
Lampion memiliki akar sejarah yang panjang. Diperkirakan tradisi memasang lampion sudah ada di daratan Cina sejak era Dinasti Xi Han, sekitar abad ke-3 Masehi. Munculnya lampion hampir bersamaan dengan dikenalnya teknik pembuatan kertas.
Ada sejumlah legenda yang berkaitan dengan lampion. Salah satunya mengenai Li Zicheng, seorang pemimpin pemberontakan petani pada masa akhir Dinasti Ming (1368-1644).
Dikisahkan, Li dan pasukannya menyerang kota Kaifeng tanpa mengganggu rumah-rumah penduduk yang menggantungkan lampion merah di pintu. Para penjaga kota Kaifeng yang kewalahan membuka bendungan untuk menghancurkan pasukan Li.
Baca Juga: Makna Jeruk Mandarin dalam Momen Perayaan Imlek, Begini Ulasannya
Namun banjir juga melanda rumah-rumah penduduk. Banyak orang naik ke atap rumah dengan membawa lampion merah. Li dan pasukannya menyelamatkan mereka dengan membawa lampion merah sebagai alat penerangan.
Untuk memperingati kebaikan hati Li, bangsa Tionghoa selalu menggantung lampion merah pada setiap perayaan penting seperti Tahun Baru Imlek.