Film Karawang Undercover Jadi Viral, Apa Gerangan Pesan yang Tersampaikan?

photo author
- Senin, 25 November 2024 | 12:30 WIB
Sejumlah mahasiswa nonton bareng film Karawang Undercover di Kampus UBP
Sejumlah mahasiswa nonton bareng film Karawang Undercover di Kampus UBP

Libernesia.com - Sebuah film dokumenter berjudul Karawang Undercover tiba-tiba viral dan diperbincangkan di sejumlah kalangan. Terlebih film tersebut berlanjut pada acara bedah film dan diskusi publik oleh kalangan kampus di Karawang seperti UBP Karawang dan di Unsika yang seakan-akan me-warning bahaya tindakan korupsi di sebuah daerah.

Berbagai tanggapan dari sejumlah mahasiswa yang telah menonton film yang mengungkap kebobrokan sistem pemerintahan sebelumnya di Karawang, di mana pembangunan yang tidak bermanfaat menjadi ladang korupsi dan pemborosan anggaran.

Baca Juga: Ya Ampun, Masjid Agung Karawang Jadi Tempat Kampanye

"Film ini sangat bagus, karena film ini dapat memotivasi kita sebagai mahasiswa untuk lebih peduli terhadap politik lokal dan aktif dalam mengawasi jalannya pemerintahan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Karawang Undercover bukan hanya sebuah kisah, tetapi juga panggilan untuk lebih kritis dan berani melawan korupsi," kata Zidan, Mahasiswa UBP.

Izzul, Mahasiswa Unsika juga menanggapi Film yang bisa menjadi pengingat pentingnya memilih pemimpin yang jujur dan transparan menjelang Pilkada 2024.

Baca Juga: Film Karawang Undercover: Saat Proyek Pembangunan Jadi Ladang Korupsi

"Ini juga menjadi pengingat bahwa transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prioritas dalam pemerintahan untuk mencegah penyalahgunaan wewenang. Karena sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk memahami isu-isu ini, mengkritisi, dan turut serta dalam menciptakan sistem yang lebih bersih dan adil di masa depan, serta mengingatkan kita agar tidak salah dalam memilih pemimpin," ungkapnya.

Mahasiswa lainnya dari Unsika juga mengungkapkan bahwa film berdurasi 1:05:51 itu menggambarkan dampak buruk dari tindakan korupsi untuk sebuah daerah. Sehingga perlu adanya edukasi terhadap masyarakat untuk memilih pemimpin yang bersih dari korupsi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: A. Mahendra

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X