Libernesia.com - PT Vamindo Jaya merasa dirugikan atas pemberitaan sejumlah media yang menuding perusahaan melakukan pencemaran lingkungan dengan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Tuduhan ini terkait dengan peristiwa busa sabun deterjen yang menutupi jalan Kertasari Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang.
Humas PT Vamindo Jaya, Bayu Ginting Baptistuta SH, menjelaskan bahwa sumber busa sebenarnya berasal dari usaha pencucian kendaraan yang mengalami kebocoran pada tempat penyimpanan sabun deterjen. "Kami tidak mengerti dengan narasi yang dimuat oleh setidaknya tiga media online yang menyebut jika busa itu berasal dari kami," kata Bayu.
Bayu menyatakan bahwa tuduhan penimbunan limbah dan pelanggaran regulasi lingkungan hidup tidak berdasar.
"Apa yang ditulis beberapa media itu sangat merugikan kami dan dapat kami sampaikan itu hoax," tegasnya.
Baca Juga: Unit Kamsel Satlantas Polres Karawang Gelar Sosialisasi Safety Riding kepada Karyawan Swasta
Ia juga memperlihatkan surat dari PT Multi Indomandiri (MIM) yang menjelaskan bahwa material plastik kering gagal produksi non B3 yang dikerjasamakan dengan PT Vamindo Jaya tidak mengandung limbah B3.
Aparatur pemerintahan dari Dinas Lingkungan Hidup Karawang telah melakukan kunjungan ke gudang PT Vamindo Jaya dan tidak menemukan bukti pencemaran lingkungan. Bayu menyayangkan tidak adanya upaya konfirmasi dari media sebelum memberitakan tuduhan tersebut.
PT Vamindo Jaya Pertimbangkan Gugatan ke Dewan Pers
PT Vamindo Jaya sedang mempertimbangkan melayangkan gugatan ke Dewan Pers karena merasa dirugikan oleh pemberitaan yang tidak akurat dan tidak berimbang.
"Kami sedang melakukan kajian dan konsultasi ke berbagai pihak," tandas Bayu.***
