Libernesia.com - Membangun persepsi kita tentang mitos dan mitologi.
Kota al-Hijr atau Madainus Shalih (kotanya umat Nabi Shaleh a.s.) merupakan kota tua yang sangat dihindari oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya pada saat melintasinya.
Pada saat perang Tabuk, beliau sama sekali tidak menoleh untuk melihatnya.
Beliau juga memerintahkan sahabat yang sudah terlanjur mengambil air dari dalam sumur di sekitar kota tua ini untuk menumpahkan kembali ke tanah.
Baca Juga: Dianggap Buat Laporan Palsu, Dosen UNJ Dilaporkan ke Polisi Oleh Ikatan Aktivis 98
Bahkan juru masak pasukan Islam yang sudah terlanjur membuat adonan roti dengan memanfaatkan air dari situ mereka diminta Nabi untuk tidak menghidangkannya kepada para sahabat tetapi dijadikan umpan makanan onta yang mereka kendarainya saja.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah b. Umar dijelaskan, bahwa Rasulullah Saw berkata: “janganlah kalian masuk ke dalam kota orang-orang yang (hancur) disiksa Allah kecuali kalian menangis”. Demikianlah sikap Rasulullah terhadap keberadaan kota al-Hijr atau Madain Shalih, dikutif dari Jurnal Ahmad Fikri SH MH, Sabtu 15/1/2022.
Baca Juga: Warga Karawang Tembak Mantan RT Dari Jarak 6 Meter Pakai Senapan Angin
Kota dibagian barat laut Saudi Arabia yang berjarak 400 km dari Madinah al-Munawwarah ini dulunya dibangun kaum Tsamud.
Mereka dulunya dikenal sebagai masyarakat pemahat batu sehingga mampu membuat rumah, ruang pertemuan, dan lainnya di dalam bukit-bukit batu yang kuat dan kokoh.
Hanya saja mereka menolak ajakan beriman kepada Allah Swt yang disampaikan nabi Shaleh as.
Baca Juga: 5 Kata- Kata Bijak Utsman bin Affan yang Patut Direnungkan
Mereka juga membunuh onta betina Nabi Shaleh yang diturunkan langsung oleh Allah Swt dari langit, sampai akhirnya kaum Tsamud disiksa dan seluruh isi kota al-Hijr dihancurkan melalui gempa yang sangat dahsyat.
Nama kota al-Hijr sendiri diabadikan menjadi salah satu nama surat di dalam al-Qur’an.