Libernesia.com - Di tengah rencana pembangunan lapangan tenis yang diguyur APBD mencapai miliaran rupiah ternyata masih ada bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Karawang yang kondisinya memprihatinkan.
Seperti yang terlihat pada postingan salah satu perwakilan murid di akun media sosial. Dalam unggahannya perwakilan murid di sekolah tersebut berharap postingan yang diunggahnya bisa sampai ke Bupati Aep.
"Bismilah semoga sampai postingan ini ke bapak haji aep bupati karawang. Mohon ditinjau dan perlu bantuan pemerintah. Saya perwakilan dari wali murid SDN Margamulya II, dusun cibogo RT10/06 Desa Margamulya Kecamatan Telukjambe Barat. Anak kami tidak nyaman saat belajar kalau hujan pada bocor pak," tulisnya di postingan akun media sosialnya yang dibagikan.
Sekedar diketahui, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) berencana mengalokasikan anggaran pembangunan lapang tenis di beberapa titik sekolah.
Berdasarkan APBD Karawang Tahun 2024 Pemerintah Daerah Karawang melalui Disdikpora berencana mengalokasikan anggaran pembangunan lapangan tenis dengan pagu anggaran sati titik sekolah sebesar 200 juta rupiah dengan volume pekerjaan satu paket serta metode pemilihan pengadaan langsung.
Berdasarkan data yang diterima redaksi beberapa titik sekolah yang rencananya akan dibangun lapangan tenis diantanya, SMPN 8 Karawang Barat, SMPN 2 Majalaya, SMPN 3 Tirtamulya, SMPN 1 Pangkalan dan SMPN 2 Rengasdengklok.
Sebelumnya, Pemerhati kebijakan pemerintahan, Asep Agustian SH,MH mendesak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang untuk menjelaskan kepentingan pembuatan lapangan tenis yang akan dibangun di sekolah.
Program pembangunan lapangan tenis pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora)Karawang ini kembali menuai kritikan.
Kali ini muncul dari Pemerhati dan pengamat Kebijakan Pemerintah, Asep Agustian SH,MH yang menilai bahwa program pembangunan lapangan tenis yang rencananya akan dibangunkan di setiap sekolah di karawang ini dinilai kurang tepat sasaran.
"Kabid Pemuda Olahraga (PO) Disdikpora yang baru dilantik jangan ngawur deh jangan suka menghayal apalagi mimpi di siang bolong. Program lapangan tenis ini kepentingannya buat siapa? Pejabat tinggi apa anak anak sekolah? apalagi buat masyarakat," ungkapnya dengan nada kesal.
Dia menilai bahwa program lapangan tenis yang akan di bangun di sekolah ini membutuhkan anggaran yang cukup besar. Terlebih kata dia, peralatan yang dibutuhkan untuk bermain olahraga tersebut juga membutuhkan biaya.
"Saya rasa program ini kurang tepat sasaran, berapa meter lahan sekolah yang dibutuhkan untuk membangun. Lalu berapa sekolah yang akan dibangunkan lapangan tenis. Banyak kebutuhannya, terlebih manfaatnya buat siapa," terangnya.