Libernesia.com - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan terjadi gempa Magnitudo di Laut Banda, Rabu 2/2/2022 pukul 02.25 WIB.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan episenter gempa terjadi di laut.
"Pada jarak 28 kilometer arah timur laut Maluku Barat Daya dengan kedalaman 128 km,"ujar Daryono, dikutif dari akun Instagram @daryonobmkg, Rabu 2/2/2022.
Baca Juga: Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Edy Mulyadi Ditahan Bareskrim Polri
Gempa Laut Banda ini merupakan gempa menengah, akibat adanya deformasi atau patahan batuan pada sistem tunjaman Banda dengan mekanisme pergerakan naik (trusht fault).
Dampak dari gempa berupa guncangan dirasakan di Saumlaki dengan skala Intensitas II-III MMI dengan diskripsi getaran seperti dirasakan ada truk berlalu.
"Gempa ini tidak berpotensi tsunami karena hiposenternya relatif dalam dengan magnitudo di bawah ambang batas rata-rata magnitudo gempa pembangkit tsunami, sehingga tidak menimbulkan gangguan kolom air laut,"jelas Daryono.
Baca Juga: Tabrak Bagian Belakang Dum Truk, Supir Tangki Terjepit
Seluruh peralatan tide gauge untuk monitoring muka laut milik BIG disekitar pusat gempa seperti di Sewaru, Tutu Kembong dan Marsela tidak mencatat adanya kenaikan muka air laut.
"Hingga pukul 5:30 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa susulan,"katanya.
Baca Juga: Hilal Tidak Terlihat, PBNU Tetapkan 1 Rajab pada Kamis Besok
Disampaikan Daryono bahwa Laut Banda merupakan kawasan rawan gempa. Sejarah mencatat diwilayah ini sudah beberapa kali terjadi gempa merusak.
Seperti yang pernah terjadi pada 30 September 1899 (M 7,8), 23 Agustus 1936 (M 7,3) dan 1 Februari 1938 (M 8,5).***