Libernesia.com - Alissa Wahid putri Abdurrahman Wahid (Gusdur) geram dengan tingkah seorang lelaki yang menendang sesajen di lokasi bencana erupsi gunung Semeru.
Menurut Allisa Wahid, pria tersebut dianggap memaksakan keyakinan kepada orang lain.
Dikutip dari Twitter Allisa Wahid lelaki penendang sesajen dianggap sombong dengan tidak menghargai kearifan lokal, adat, budaya dan lainnya.
Baca Juga: Pulang Liburan dari Turki, 8 Orang Rombongan Ashanty Terpapar Covid-19, Siapa Sajakah?
"Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, Monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya itu yang tidak boleh. Repot memang kalau yang model2 begini. Susah bangat bangat memahami dunia bukan milik keompoknya saja,"tulis Alissa Wahid di kutif Libernesia.com dari Twitter Alissa Wahid, Senin 10/1/2022.
Perlu diketahui, video viral lelaki penendang sesajen tepatnya di lokasi Desa Pronojiwo, Sumbersari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Baca Juga: Harga Cukai Rokok Naik, Tidak Menurunkan Jumlah Perokok di Indonesia
Sebelum memulai aksinya didalam video yang beredar, pria itu mengatakan sesajen merupakan sumber murkanya Allah.
Tak hanya itu, menurut pria itu, upacara sesajen jarang disadari hingga akhirnya membuat murka Allah dan menurunkan azabnya kepada umat manusia. Sambil mengucap takbir, pria itu pun langsung membuang dan menendang sesajen yang ada.
Baca Juga: Difotoin Sama Noah BCL Unggah Foto Lagi Berenang, Netizen : Dipotoin Ariel, Davit, Lukman?
Video tersebut banyak mendapat respon negatif dan cibiran dari warganet yang geram melihat aksi pria tersebut.
Karena pria tersebut dianggap memecah belah masyarakat di tengah bencana yang masih melanda di gunung Semeru.***
Artikel Terkait
Pulang Liburan dari Turki, 8 Orang Rombongan Ashanty Terpapar Covid-19, Siapa Sajakah?
Ini 5 Quote Cinta William Shakespeare yang Memukau
HRD, GA, Advokat dan Pengusaha Media Bentuk HR Institut di Karawang
Nih Catat! 5 Kata- Kata Bijak Charles Bukowski
Ramalan Zodiak Aries Periode 10 Januari - 16 Januari 2022, Carilah Orang yang Tepat untuk Berbagi Cerita