Harga Cukai Rokok Naik, Tidak Menurunkan Jumlah Perokok di Indonesia

photo author
- Minggu, 9 Januari 2022 | 20:16 WIB
Harga cukai rokok naik, tidak menunjukkan jumlah perokok di Indonesia (Pixabay)
Harga cukai rokok naik, tidak menunjukkan jumlah perokok di Indonesia (Pixabay)

Libernesia.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan pada tanggal 1 Januari 2022 kembali menaikkan cukai hasil tembakau (CHT).

Naiknya harga cukai hasil tembakau atau cukai rokok dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Karena, rokok adalah produk berbahaya yang harus dijauhkan dari masyarakat sehingga dilaku­kan kenaikan harga agar makin tak terjangkau.

Baca Juga: Sri Mulyani Minta Perketat Pengawasan Produksi Rokok Ilegal

Dokter spesialis paru dari RS Santosa Kopo dr Rohmat Andiyadi, SpP berpendapat, kenaikan cukai rokok bagi sisi kesehatan memang diha­rapkan untuk menekan perokok demi kesehatan ma­sya­rakat yang lebih baik.

Hanya, naiknya cukai rokok itu ternyata tidak menyebab­kan menurunnya jumlah perokok di Indonesia.

Baca Juga: Pertimbangan Kesehatan, Pemerintah Naikan Cukai Rokok

"Walau cukai rokok terus naik, pengguna­an rokok juga terus mening­kat, bahkan peningkatan terjadi pada usia muda. Riset Da­sar Kesehatan Dasar Nasional menyebut­kan bahkan jumlah perokok anak usia 10-18 tahun pada 2013 adalah 7,2 persen dan meningkat pada 2019 menjadi 9,1 persen," kata Rohmat di Bandung, dilansir Libernesia.com dari Pikiran Rakyat, Minggu 9/1/2022.

Rohmat mengatakan, naik­­nya pengguna rokok aktif akan meningkatkan juga paparan asap pada orang lain.

Perokok pasif akan ren­tan terhadap penularan infeksi saluran napas baik itu dari virus, bakteri atau kuman lainnya.

Baca Juga: Bertaruh Nyawa, Murid SDN Karangjaya III Karawang Belajar di Gedung yang Mau Roboh

Rohmat mengutarakan, edu­kasi dan promosi kesehatan terhadap bahaya rokok masih kalah dengan promosi produk rokok. Kondisi ini merupakan tantangan bagi semua pihak, termasuk untuk pemerhati kesehatan.

Dilain tempat, Ketua Ikatan Ahli Kesehat­an Masyarakat Indonesia, Dr. Ede Surya Darmawan me­nyampaikan apresiasinya ke­pada pemerintah karena me­no­morsatukan kesehatan publik jika ingin target utama RPJMN 2020-2024 tercapai dan sekaligus me­nik­mati bonus demografi.

Baca Juga: Cerita Rumah Sujari Selamat Dari Terjangan Lahar Dingin Gunung Semeru

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nurdin

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Manfaat dan Tips Cek Gula Darah Rutin Mandiri

Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:14 WIB

Lantik 377 PPPK Anyar, Ini Pesan Kepala BKKBN Jabar

Selasa, 30 April 2024 | 13:54 WIB

Gejala Polio Pada Anak, Orangtua Wajib Tahu

Minggu, 31 Maret 2024 | 22:45 WIB

Terpopuler

X