Libernesia.com - Keguguran atau disebut juga dengan spontaneous abortion adalah keadaan berhentinya kehamilan sebelum embrio atau janin cukup berkembang untuk bertahan hidup.
Sebagai informasi, kehamilan terdiri dari dua jenis yaitu kehamilan kimiawi dan kehamilan klinis. Kehamilan kimiawi baru terdeteksi hormon, tetapi belum ada kantong hamil dan tanda yang pasti. Ini belum keguguran.
Baca Juga: Gejala Demam Berdarah dan Tips Pencegahannya yang Wajib Diketahui
Sementara kehamilan klinis yang ditandai telat haid, test pack positif, dan ditemukan kantong hamil dalam rahim saat USG. Nah, keguguran terjadi pada kehamilan klinis dengan ciri perdarahan dan kantong hamil yang menjadi tidak ada.
Biasanya, keguguran terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan, sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu. Jumlah keguguran yang sangat kecil disebut lahir mati, dan terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.
Bahkan, terkadang keguguran bisa terjadi sebelum seorang wanita tahu bahwa dia hamil. Lalu, seperti apa tanda-tanda keguguran, penyebab, dan cara mencegahnya?
Baca Juga: Dani Sambangi Korban Pencurian Motor di Tambun Utara Bekasi
Secara umum, keguguran dialami oleh wanita dengan usia kehamilan belum mencapai 20 minggu. Munculnya bercak darah saat hamil tidak selalu berarti keguguran. Banyak wanita hamil mengalami bercak di awal kehamilan tetapi melahirkan bayi yang sehat.
Ciri-ciri keguguran yang paling utama adalah adanya aliran menstruasi yang sangat deras. Biasanya, ibu tidak menyadari bahwa itu keguguran karena dia tidak tahu bahwa dia hamil.
Artikel Terkait
Manfaat Protein untuk Pertumbuhan dan Kesehatan Anak
Jika Bertemu Lebih Baik Dijauhi, Ternyata Ini Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Anak-anak
Berikut Penjelasan Mengenai Beberapa Manfaat Buah Semangka untuk Kesehatan
Kopi Pahit Atau Manis, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan