KPU Karawang Gelar Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pilkada 2024

photo author
- Rabu, 31 Juli 2024 | 20:51 WIB
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih pilkada 2024, dikemas dalam diskusi publik bertajuk afirmasi perempuan dalam politik elektoral. (foto: istimewa).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih pilkada 2024, dikemas dalam diskusi publik bertajuk afirmasi perempuan dalam politik elektoral. (foto: istimewa).

Libernesia.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih pilkada 2024, dikemas dalam diskusi publik bertajuk afirmasi perempuan dalam politik elektoral.

Kegiatan kali ini dihadiri oleh 150 orang peserta yang terdiri dari guru-guru perempuan, seluruh sekolah Muhammadiyah se-Karawang, Ipmawati, Irmawati dan seluruh Pengurus Cabang Nasyiatul Aisyiyah Karawang.

Baca Juga: Alumni Siswa SMAN 1 Karawang Lolos di Enam Universitas Ternama Dunia

Ketua Pengurus Daerah Nasyiatul Aisyiyah Karawang, Nuraeni menyampaikan, kolaborasinya dengan KPU melalui kegiatan ini, ditujukan untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan khususnya menjelang Pilkada 2024 mendatang.

"Dialog ini menjadi pendekatan paling efektif untuk meningkatkan partisipasi perempuan," ujarnya di Restoran Alam Ceria pada Minggu, 28 Juli 2024.

Melalui forum ini, Ketua KPU Karawang, Mari Fitriana menjelaskan, dalam ruang politik setidaknya ada 4 peran perempuan yang perlu diketahui, yakni; sebagai pemilih, peserta pemilu, penyelenggara pemilu dan terakhir sebagai (lembaga) pemerhati pemilu.

"Perempuan sebagai pemilih itu kalo lihat dari DPT Pemilu 2024 kemaren 49,96 persen, laki-laki 50,24 persen. Artinya perempuan punya hak pilih yang sama dengan laki-laki. Kemudian perempuan juga berpeluang dalam kontestasi, banyak caleg-caleg perempuan. Sebagai penyelenggara juga sama berpeluang, tapi yang terakhir jarang sekali ada aktifis perempuan yang mengisi sebagai lembaga pemerhati pemilu," jelasnya.

Menurutnya, Kabupaten Karawang sudah tidak terlalu patriarkis dalam menempatkan perempuan. Hal ini bisa dilihat dari daftar calon tetap (dct) legislatif di Karawang, dari 690 caleg, 255 diantaranya adalah perempuan.

"Artinya ada 36 persen sekian perempuan, berarti partai sudah memfasilitasi. Jadi sebenarnya di Karawang itu sudah tidak terlalu kuat budaya patriarkinya," tambah Mari.

Oleh karena itu, ia menekankan, penting sekali bagi perempuan-perempuan dimanapun berada (termasuk Karawang) untuk melek politik.

"Penting sekali perempuan untuk melek politik, karena dengan politik ini kita melahirkan kebijakan-kebijakan. Sejauh mana kebijakan tersebut berpihak pada perempuan dan anak. Gunakan hak pilih secara bijak, jangan sampai hak memilihnya dikendalikan oleh orang lain," tandasnya.

Akademisi Universitas Singaperbangsa Karawang, Weni Adityasning Arindawati menambahkan, keterlibatan perempuan di ruang-ruang publik sangatlah penting. Oleh karenanya ia mengajak kepada perempuan Karawang untuk berdaya dan memanfaatkan hak serta peluang yang ada.

"Kita sudah diberikan keleluasaan dengan adanya keterwakilan perempuan 30 persen, pesan saya perempuan harus berdaya. Yakin dan percaya diri bahwa perempuan itu punya akses politik dan hak-hak yang sama dengan laki-laki," pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yana Mulyana Libernesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X