Mendapat informasi tentang dugaan pelecehan seksual tersebut, Sang wartawati pun lantas mewawancarai korban dan bertanya apa yang diinginkannya.
Sang wartawati mencoba mengkonfirmasikan kepada YG terkait kebenarannya, namun tidak berhasil menemui pelaku dan Ncep pun tidak memberikan nomor kontak YG.
Berbekal pengakuan dari Ncep, sang wartawati mencoba mengkonfirmasikan permasalahan tersebut kepada kepala instansi pemerintah yang menjadi atasan korban dan pelaku. Karena tidak mendapat jawaban, sang wartawati lantas mempublikasikan pengakuan Ncep (nara sumber) tersebut, karena Ncep kembali datang menemui sang wartawati dan mengeluh jika pimpinannya dikantor seolah diam saja dan tidak memberikan sanksi apapun kepada YG.
Sang pejabat yang berang atas pemberitaan sang wartawati kemudian menumpahkan uneg-unegnya kepada sang wartawati dan mengabaikan langkah klarifikasi maupun penggunaan hak jawab.
"Sangat disayangkan, kejadian ini seolah mencerminkan potret arogansi oknum Pejabat Karawang," tutup Endang.***
Artikel Terkait
Siapa Calon Wakil Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang? Ini Penjelasannya
Elektabilitas Tembus 90%, Dedi Mulyadi: Hatur Nuhun Rakyat Jabar
Keluhkan Soal Bau Sampah yang Menyengat, Warga Tantang Bupati-Pejabat Karawang Tinggal Sehari di TPS Jalupang
Upacara Penurunan Bendera Merah Putih Tingkat Kabupaten Karawang