• Minggu, 24 September 2023

Sempat Gangguan, Dikabarkan 15 Juta Data Nasabah BSI Dicuri

- Sabtu, 13 Mei 2023 | 14:43 WIB
LockBit
LockBit

Libernesia - Beberapa hari lalu layanan mobile BSI tidak bisa diakses nasabah dan menimbulkan komplain massal dari nasabah. Pihak bank menjelaskan bahwa hal tersebut karena sedang terjadi perbaikan layanan sehingga layanan tidak bisa diakses untuk sementara.

Namun, belakangan terungkap bahwa macetnya layanan perbankan BSI karena ulah hacker. Sebuah akun twitter Fusion Intelligence Center atau @darktracer_int mengungkapkan bahwa kelompok hacker ransomware LockBit-lah yang sudah meretas layanan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Melalui cuitannya, akun Twitter yang kerap memberikan informasi akurat soal dunia keamanan siber (kamsiber), @darktracer_int mengungkapkan, kelompok hacker ransomware LockBit mengaku bertanggung jawab atas gangguan semua layanan di BSI.

Parahnya lagi, kelompok ransomware LockBit mengklaim telah mencuri 1,5 TB data milik BSI. Di antara 15 juta data pengguna (nasabah) dan password untuk akses internal dan layanan.

Baca Juga: Hari Ini Mahfud MD Ulang Tahun, Arilangga Hartanto Kirim Karangan Bunga 5 Hari Sebelumnya

Pegiat keamanan siber di Indonesia melalui akun Twitter @paijodirajo menyebut, kendati layanan BSI sudah mulai normal sejak Kamis lalu, ternyata urusan BSI dengan kelompok hacker penyerangnya, LockBit ransomware, belum selesai.

"Diduga BSI menolak membawar tebusan (ransom) dan melakukan recovery sendiri," cuit akun Twitter tersebut.

Dia menambahkan, saat ini LockBit ransomware juga menebar ancaman. Jika dalam tiga hari BSI tidak membayarkan uang tebusan, mereka akan menyebarkan 15 juta data nasabah yang diklaim telah mereka kuasai. "Waktunya sedang dihitung mundur," tulis akun tersebut.

Sementara terkait rumor bahwa BSI sedang dalam sandera LockBit ransomware, sejauh ini pihak BSI belum memberikan tanggapan. 

Editor: Muhamad Romli

Sumber: Jawapos.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X