Libernesia.com - Konflik di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bekasi tidak lepas dari banyaknya campur tangan politik kaum tua.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Bekasi sangat menyayangkan Musyawarah Daerah (Musda) KNPI yang akan di selenggarakan para Rabu 2/3/2022 terkesan sangat dipaksakan sehingga banyak menuai konflik di kalangan para OKP pemuda.
Sudah seharusnya musda KNPI Kabupaten Bekasi dijadikan ajang kontestasi nya para pemuda bukan di isi oleh para tokoh orang tua didalam nya yang mempunyai banyak unsur kepentingan.
Baca Juga: Kejari Cirebon Hentikan Kasus Nurhayati Tersangka Korupsi APBDes
"Jadi kami berharap sudah seharusnya para pemuda yang mengambil peranan dalam ajang kontestasi ini,"ujar Nasrul Firmansyah Ketua Umum PC PMII Kabupaten Bekasi.
Lanjut Nasrul, carut marut nya KNPI hari ini tidak terlepas dari banyak nya campur tangan kepentingan politik dan tidak ada keterbukaan ataupun transparansi yang dilakukan pihak penyelenggara.
Sehingga dinilai keberpihakan pada salah satu bakal calon yang di loloskan oleh penyelenggara menjadi calon Tunggal.
Baca Juga: Pesilat Kabupaten Bekasi Berprestasi di Singapura
"Kami menduga panitia verifikasi jabar masuk angin dikarenakan telah melakukan inkonstitusional atau menghalalkan segala cara untuk menjegal para bakal calon kandidat ketua KNPI kabupaten bekasi sehingga menimbulkan kegaduhan dikalangan organisasi kepemudaan,"tegasnya.
Sementara itu disampaikan Sanusi wakil ketua II Bidang Ekternal PC PMII Kabupaten Bekasi, Bahwasannya KNPI kabupaten bekasi sudah tidak layak disebut sebagai wadah yang menaungi kepemudaan sedangkan yang berada didalamnya terlalu banyak para tokoh yang sudah tua dan mempunyai berbagai unsur kepentingan lainnya.
Baca Juga: Meitri Citra Wardani Terpilih Jadi Ketua DPC Partai Hanura Karawang Secara Aklamasi
"Ini sudah tidak murni lagi disebut sebagai wadah kepemudaan lebih baik dibubarkan saja KNPI kabupaten bekasi,"terangnya.
Jika melihat situasi KNPI kabupaten Bekasi sampai hari ini, ia menganggap sudah tidak representatif terhadap kebutuhan pemuda dan tidak berkontribusi untuk perkembangan pemuda.
"Kami selaku Organisasi Kepemudaan Sangat Miris Melihat ketidak mampunya panitia penyelenggara dalam menjalankan aturan konstitusi musda saja sudah cacat dan tidak melibatkan semua unsur elemen OKP yang berhimpun didalamnya,"tukasnya.***