Libernesia.com - Sembelit dikenal juga dengan istilah konstipasi. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan gangguan atau masalah pada sistem pencernaan seseorang. Gangguan yang dimaksud yaitu suatu kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan saat melakukan Buang Air Besar (BAB), antara lain dikarenakan oleh feses yang keras.
Baca Juga: Catat, Ini Terapi dan Pengobatan Radang Tenggorokan
Umumnya, seseorang dikatakan mengalami sembelit apabila frekuensi BAB selama satu minggu hanya berlangsung tiga kali atau kurang. Menurut North American Society for Pediatric Gastroenterology Hepatology and Nutrition (NAPSGAN) 2006, menyebutkan konstipasi adalah kelambatan atau kesulitan dalam defekasi yang terjadi dalam 2 minggu atau lebih dan cukup membuat pasien menderita.
Baca Juga: Cari Tau Yuk, Ini Penyebab dan Gejala Radang Tenggorokan
Petunjuk praktis pada World Gastroenterology Organization (WGO) menjelaskan sebagian besar pasien menyebutkan konstipasi sebagai defekasi keras (52%), tinja seperti pil atau butir obat (44%), ketidakmampuan defekasi saat diinginkan (34%), atau defekasi yang jarang (33%).
Baca Juga: Kalian Wajib Tahu, Ini Penyebab Radang Tenggorokan
Penyebab Sembelit atau Konstipasi
Sembelit memiliki beberapa faktor penyebab diantaranya adalah faktor gaya hidup seperti kurang konsumsi serat, kurang cairan, dan kebiasaan tidak langsung buang air besar saat adanya keinginan untuk buang air. Selain itu, ada studi yang melaporkan bahwa waktu transit kolon pada pasien konstipasi fungsional lebih lama dibandingkan kontrol. Gangguan waktu transit ini diduga diakibatkan adanya otonom yang tidak berfungsi. Sedangkan, konstipasi kronik dipengaruhi oleh beberapa hal lain yaitu waktu transit kolon, inersia kolon, obstruksi jalan keluar feses, dan disfungsi dasar panggul.***