Hayati Serpihan Puisi Rumi - Rintihan Seruling

Libernesia.com - Rasanya tidak pernah habis membicarakan karya- karya Jalaluddin Rumi, orang semua tahu bahwa Rumi is all about  poetry.

Syair yang ia tulis bukan lah sembarang Syair, melainkan Syair- Syair Mistik. Rumi memang salah seorang mistik Muslim terbesar sepanjang sejarah agama ini. Seorang sufi par excellence.

Berikut salah satu serpihan puisi Rumi yang bisa anda baca dan hayati secara seksama.

Baca Juga: Nih Serpihan Puisi Penenang Jiwa Karya Rumi, Hayati!

Rintihan Seruling

Dengarkan seruling mengeluh,
lupakan derita perpisahannya:
Sejak berpisah dari rumpun bambu ku, laki-perempuan mengeluh bersama jeritanku.

Ku ingin dada terkoyak perpisahan.
Agar kuungkapkan rindu-dendam ku.
Sesiapa terpisah jauh dari sumbernya, rindukan masa ia bersatu.

Kepada setiap kumpulan,
ku luapkan derita ku titik ku.
Bergabung dengan yang malang dan senang.
Setiap orang merasa jadi kawanku.
Tapi tak seorang mau tahu rahasiaku.

Baca Juga: Nih Salah Satu Puisi Kritik Sosial yang Rekomended, Judulnya BUNG

Rahasiaku tak jauh dari keluhku,
tapi mata telinga tak cukup punya cahaya. Raga bukan selubung jiwa, jiwa bukan selubung raga.
Tapi tiada yang paham jiwa.

Jeritan seruling ini adalah api, bukan angin. Siapa yang tak miliki api ini, biarkan musnah! Api cinta lah yang ada dalam seruling,
busa cintalah yang meluap dalam anggur.

Seruling adalah rekan siapa saja yang terpisah dari sahabat.
Melodinya mengorak hijab hati kita.
Siapa yang pernah lihat racun dan penawar seperti seruling?
Siapa yang pernah lihat pengasih dan pencinta yang rindu bak seruling?

Baca Juga: Ode Buat Gusdur, Puisi D Zawawi Imron

Seruling bercakap tentang jalan bersimbah darah, dan berkisah tentang asmara majnun.