pendidikan

Orangtua Siswa SMKN 1 Cikampek Keberatan dan Keluhkan Dugaan Pungutan Sebesar Rp 1,5 Juta Rupiah

Selasa, 2 Juli 2024 | 07:43 WIB
Wakasek Humas dan Komite SMKN 1 Cikampek menerangkan soal dugaan pungutan kepada orangtua siswa, (foto: Yana Mulyana).

Libernesia.com - Salah satu Orangtua siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cikampek mengeluhkan adanya dugaan pungutan atau sumbangan sebesar jutaan rupiah.

Orangtua siswa yang enggan disebutkan namanya bercerita bahwa pada awalnya setiap orangtua siswa diminta untuk berkumpul di sekolah untuk membahas mengenai dugaan pungutan tersebut.

Baca Juga: KPK Tetapkan dan Tahan 3 Orang Tersangka Dugaan Kasus Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Barjas di Badan SAR Nasional

"Awalnya pas pembukaan pendaftaran dulu semua orangtua siswa dikumpulkan, terus membahas soal uang iuran dari orangtua siswa awalnya minta Rp 3 juta terus kita keberatan dan minta Rp 500 ribu, tapi tiba-tiba gurunya naktor gitu yasudah Rp 1,5 juta kita mah orangtua siswa ngahuleng weh," ungkapnya.

Dengan adanya dugaan pungutan sebesar itu, ia mengaku keberatan dan mengeluhkan karena dengan pembiayaan tersebut menurutnya sama saja dengan sekolah swasta.

"Memang bisa dicicil tapi sama aja kaya swasta kalau tetap bayar mah, kita mah masyarakat kecil keberatan," akunya.

Tak hanya itu, bahkan kesalnya orangtua siswa ini kerap mengalami tagihan dari pihak sekolah saat meminta kartu ulangan siswa.

"Sering ditanyain sama sekolah pas ngambil kartu ulangan, karena harus diambil sama orangtua siswa. Bilangnya bu mau dicicil ngga?," ceritanya.

Sementara saat dikonfirmasi, Wakasek Humas SMKN 1 Cikampek, Dudi mengelak bahwa adanya dugaan pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah tersebut.

"Bukan pungutan ya tapi sumbangan karena pada saat itu kita musyawarahkan terlebih dahulu bersam orangtua siswa," ungkapnya.

Baca Juga: Polda Jabar Amankan Otak Judi Online Jaringan Kamboja di Ciamis, Tampung Deposit Sampai Rp 356 Miliyar

Saat ditanya terkait penggunaan uang tersebut ia menjelaskan bahwa uang dari orangtua diperuntukan untuk pembangunan rehab sekolah yang tidak tercover oleh anggaran sekolah.

"Digunakan untuk rehab bangunan sekolah yang sifatnya ringan," ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan Komite SMKN 1 Cikampek, Ade Suhandi membenarkan adanya iuran sejumlah uang yang diminta dari orangtua siswa tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini