Libernesia.com - Sejumlah orangtua siswa mengeluhkan adanya dugaan pungutan parkiran yang dikelola oleh pisak SMK Muhammadiyah Cikampek.
Salah satu orang tua siswa SMK Muhammadiyah 1 Cikampek (Mutu) yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, saat ini beberapa sekolah di Karawang menjadikan parkir kendaraan sebagai ladang usaha salah satunya SMK Muhammadiyah 1 Cikampek.
Baca Juga: SMPN 1 Karawang Butuh Penambahan Ruang Kelas Baru, Komite Minta Disdik dan DPRD Turun ke Lapangan
"Anak saya sekolah disana, sudah bertahun-tahun bayar parkir terus sama sekolah, karena yang mungut ya dari pihak sekolahnya," ucapnya, Selasa (23/7).
Ia menambahkan, meski menjanjikan kebijakan pungutan parkir kendaraan siswa justru memberatkan orang tua siswa, sudah dua tahun ini anaknya selalu membayar uang parkir motor. Jika uang parkir tersebut ditabung maka hasilnya bisa untuk membeli peralatan sekolah.
"Saya juga bingung kenapa harus wajib bayar parkir, padahal dulu tidak ada kebijakan kaya gini. Atau mungkin karena jumlah siswa yang banyak, kemudian dijadikan ladang usaha sekolah," tambahnya.
Ia mengaku, beberapa waktu lalu anaknya harus menahan rasa haus karena sisa uangnya harus ia gunakan untuk membayar parkir motor sekolah.
"Uang jajanya hanya sisa Dua ribu, katanya terpaksa nahan haus," akunya.
Ia berharap, pemerintah Kabupaten Karawang meniadakan parkir sepeda motor yang terlihat kecil justru memberatkan siswa.
"Memang betul hasilnya menjanjikan, tapi kasianlah sama kita yang tidak punya, saya kira bukan saya saja yang mengeluh," harapnya.
Sementara Kepala SMK Muhammadiyah 1 Cikampek, Heni Nuraeni mengatakan, jika merasa keberatan dengan adanya pungutan parkir motor, pesert didik tidak usah membawa kendaraan ke sekolah. "Gak usah bawa motor," ucapnya.***