Libernesia.com - Meski sudah memiliki 3 anak namun tidak menyurutkan semangatnya dalam terus mengejar ilmu.
Itulah Marliana Rahma yang baru saja menyandang gelar Doktor dalam bidang Ilmu Pendidikan setelah berhasil mempertahankan Disertasinya dalam ujian sidang terbuka Universitas Islam Nusantara yang dilaksanakan pada Hari Selasa, (15/03/2022).
Baca Juga: Baznas Adakan Silahturahmi Dengan Pimpinan Pondok Pesantren se - Kabupaten Bekasi
Wanita yang akrab disapa Marlin ini Lahir di Bandung, pada tanggal 27 Maret 1986.
Marlin adalah anak kedua dari 4 bersaudara, pasangan Bapak Dr. H. Ma’mur Sutisna Wiharma Dirja, MM.Pd (Alm) dan Ibu Hj. Neneng Rahayu, S.Pd. Isteri dari Firdaus Abdul Aziz ini dan dikaruniai 3 orang anak, yaitu Muhammad Adzfar Fath Alfarobi, Muhammad Kaivan Arkhanulhaq, dan Zea Keyra Al Asfahani.
Doktor muda yang lincah dan ramah ini penuh dengan prestasi dan senang melakukan inovasi, aktif mengikuti pelatihan dan mendapat gelar non formal sebagai akupunkturis, certified health entrepreneurship, certified Profesional Leadership Management, Certified Profesional Service Excelent, trainer nasional bersertifikat BNSP, trainer EBSCO, trainer Bidan Dahsyat Nasional, penulis buku, mengisi kuliah pakar di berbagai perguruan tinggi kebidanan, serta menjadi narasumber di berbagai seminar dan pelatihan kesehatan nasional dan internasional.
Baca Juga: Menteri Jokowi ke Purwakarta, Tinjau Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum
Ibu Doktor muda ini kini dipercaya sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Lenggogeni/Sehati Indonesia di bawah Yayasan Sehati Indonesia Maju Karawang yang berlokasi di Jl. Kosambi-Telagasari, Dusun Kawali, Desa Pancawati, Kec. Klari. Kab Karawang.
Saat ini program studi yang diselenggarakan oleh STIKES Lenggogeni/Sehati Indonesia Karawang adalah Prodi Diploma III Kebidanan dan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat.
“Insya Allah ke depan kita akan segera membuka Program Studi yang lain, mohon doanya," ujar Marlin.
Ia juga mencoba mengaplikasikan teori blue ocean strategy di Kampus STIKes Lenggogeni/Sehati Indonesia Karawang.
“Menciptakan Ruang Pasar tanpa pesaing dan menjadikan persaingan tidak lagi relevan. Semoga ini menjadi ikhtiar kami dalam rangka meningkatkan Kesehatan Masyarakat Indonesia," ungkapnya.***