Libernesia.com - Teknologi kecerdasan buatan semakin menjadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini setelah Perusahaan bernama Open AI meluncurkan Chat GPT tahun lalu.
Chat GPT merupakan kecerdasan berbasis pemrograman bahasa di mana pengguna dapat menanyakan apa pun melalui chat yang akan langsung dijawab oleh Chat GPT yang jawbannya hampir menyerupai manusia.
Terhitung pekan ini Chat GPT sudah meluncurkan versi-4 di mana kecanggihannya melebihi versi-versi sebelumnya.
Baca Juga: Viral, Nasabah Bank BTN Ngamuk Uangnya Raib, BTN: Kami Sudah Lapor Polisi
Melihat perkembangan pengguna Chat GPT yang meningkat begitu pesat, Microsoft dan Google secara bersamaan dalam satu pekan meluncurkan kecerdasan buatan berbasis seperti Chat GPT.
Pada Selasa (21/3/2023) Google merilis Google Bard yang dapat diakses oleh khalayak setelah sebelumnya dalam masa percobaan hanya dapat diakses oleh depelover.
Namun, saat ini masih hanya diakses di Amerika Serikat dan Inggris, yang tak lama lagi akan dapat diakses oleh masyarakat seluruh dunia.
Baca Juga: Bawa Hadiah Hasil Lomba di Jepang, Perempuan Ini Dimintai Uang 4 Juta Oleh Pihak Cukai
Sam Altman, CEO Open AI mengaku bahwa Chat GPT-4 akan menambah pengangguran. Hal ini karena kecerdasan buatan akan mengubah pola kehidupan yang ditunjang oleh teknologi secara berlebihan.
Tak hanya pola sosial, pendidikan juga akan memiliki perubahan yang signifikan.
"Namun, hal ini juga pernah berlaku dulu saat manusia menemukan teknologi. Ketika kita menemukan kalkulator, cara kita mengajar matematika dan menguji siswa berubah," ugkap Altman dikutip Libernesia dari Economic Times.
Artikel Terkait
Warganet Bilang 'Covid' Jadi Kambing Hitam Oleh Ridwan Kamil Lantaran Dikritik Masyarakat Garut
Polres Karawang Bentuk Tim Sanggabuana Untuk Buru Kejahatan Jalanan
Belum Terdaftar Bacaleg Ini Sudah Nyawer Duit, Bawaslu Diminta Segera Bertindak