politik

Di Jambore Petani Makmur, Generasi Muda Diajak Bertani Secara Keren dan Menguntungkan

Selasa, 14 November 2023 | 13:57 WIB
FOTO: Sandi Octa Susila, Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian saat talkshow kiat sukses bertani

“Petani itu keren dan sangat bisa sejahtera. Untuk meraihnya diperlukan kesabaran dan cara yang tepat,” ujar Sandi.

Sandi menuturkan, kunci pencapaiannya hingga saat ini adalah berpegang teguh pada keilmuan tak lupa membangun jejaring dan program pentahelix.

“Pentahelix adalah strategi kolaborasi yang melibatkan akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah dan media massa,” ujar Sandi.

Baca Juga: Tingkatkan Partisipasi Masyarakat di Pemilu 2024 PPK Kotabaru Gelar Kirab Pemilu dengan Berbagai Acara yang Unik-Menarik

“Jika menggabungkan lima komponen itu, bertani jadi tidak kesepian, dan banyak yang membantu,” ujar Sandi.

Muhammad Maskur, menuturkan, bertani secara ilmiah membantunya meningkatkan hasil panen tebu miliknya. Teknik bertani yang ilmiah dan moderen ia dapatkan setelah bergabung dengan program Makmur.
Sebelum mengikuti program Makmur, hasil panen tebu sempat merosot.

“Itu karena air dari saluran air Kawah Ijen yang mengairi lahan mengandung belerang yang tinggi. Sehngga panen merosot. Bahkan 1 hektare lahan hanya menghasilkan 2 truk tebu,” kata Maskur.

Namun saat mengikuti program Makmur, ia berhasil membalikkan keadaan. Panennya menjadi lebih baik karena ia berhasil memberikan nutrisi dan pupuk dengan dosis tepat.

“Tim Makmur mengecek ph tanah di lahan kami dan berhasil menentukan formula pupuk yang tepat sehingga panen meningkat dan menghasilkan 130 sampai 150 ton tebu per hektare,” kata Maskur.

Saat ini, sarjana agama itu mengelola 90 hektare lahan tebu dari awalanya hanya 2 petak kebun. Hal senada diungkapkan Jajang, petani jagung dari Kabupaten Bandung. Ia mengungkapkan, bertani butuh kesabaran dan tekad pantang menyerah.

Baca Juga: Tak Mau Terlibat Kepentingan Parpol Ketua KPU Karawang Tegas Tetap Ikuti PKPU Soal Penggantian Caleg Gerindra

Ia sempat jatuh dan punya kendala modal. Namun saat ini selalu ada pihak yang membantu petani. Pupuk Indonesia misalnya, melalui program Makmur, petani bisa mendapat kemudahan akses modal tanam.

“Melalui program Makmur, kendala minimnya modal bisa ditanggulangi. Petani benar-benar didampingi dari sebelum tanam hingga pasca panen, dan keuntungannya terukur,” kata Jajang.***

Halaman:

Tags

Terkini