Tradisi Rantangan Masyarakat Betawi Saat Lebaran, Omset Penjualan Dodol Betawi Naik 50 Persen

photo author
- Sabtu, 23 April 2022 | 22:06 WIB
Masyarakat Bekasi sedang membuat dodol Betawi
Masyarakat Bekasi sedang membuat dodol Betawi

Libernesia.com - Tradisi rantangan masyarakat Kabupaten Bekasi yang biasa dilakukan saat hari raya lebaran tak bisa dipisahkan dari makanan khas Betawi.

Bagi masyarakat Bekasi, kuliner tradisional Dodol khas Betawi yang bertekstur kenyal dan memiliki cita rasa manis, sepertinya menjadi hidangan wajib yang harus tersaji saat Hari Raya Idul Fitri.

Selain itu, Dodol Betawi juga biasa melengkapi isi rantang susun yang hendak dibawa ke rumah orang tua maupun sanak saudara, menjelang lebaran yang sering disebut nyorog dalam tradisi masyarakat Bekasi.

Baca Juga: Polri Berikan Tips Mudik yang Aman dan Sehat

Di beberapa wilayah Kabupaten Bekasi, masih terdapat warga yang melestarikan tradisi membuat Dodol khas Betawi. Salah satunya di Rumah Produksi Dodol Bestar milik Hasan, yang berada di Kampung Ceger, RT 03/RW 02, Desa Sukajaya Kecamatan Cibitung.

Sebagai seorang pelaku usaha dodol khas Betawi, Hasan mengaku, keahliannya dalam membuat Dodol Betawi ini diperoleh dari orang tuanya secara turun temurun. Kemudian ia mencoba memulai usaha Dodol Betawi pada tahun 2004 lalu.

"Saya membuat Dodol Betawi sejak tahun 90-an dari warisan kakek, kemudian ke orang tua ibu saya dan sampai saat ini saya pertahankan. Awalnya saya memulai usaha ini kecil-kecilan, hanya memiliki satu kuali namun makin lama kian bertambah," kata Hasan.

Baca Juga: Tarif Penyeberangan Kapal Laut via Pelabuhan Merak-Bakauheni Sabtu 23 April 2022

Usaha Dodol Betawi milik Hasan ini memiliki ciri khas mempertahankan rasa gurih dan legit saat disantap yang tidak kalah nikmat dengan dodol lainnya. Dengan menggunakan tungku kayu bakar diaduk secara manual yang memakan waktu selama 7 hingga 8 jam.

"Bahan untuk membuat Dodol Betawi terdiri dari gula pasir, gula merah, tepung ketan dan garam, karena garam dapat membuat rasa manis yang panjang, dan memasaknya juga pakai kayu bakar agar membawa aroma khas dari kayu itu sendiri," ujarnya.

Hasan menjelaskan, produk Dodol Betawi miliknya memiliki tujuh varian rasa, di antaranya dodol klasik original, ketan hitam, dodol kacang wijen, dodol keju, kacang tanah, dodol pandan dan durian, dengan harga yang dibandrol sekitar Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogramnya.

Baca Juga: Sisi Gelap Industri Hiburan Korea yang Harus Kamu Tahu Sebelum Menilai Kesuksesan K-Pop

Dirinya mengakui pada saat Bulan Ramadan dan menjelang lebaran, permintaan Dodol Betawi miliknya mengalami peningkatan hingga 50 persen dibandingkan pada hari biasa sebelum Ramadan.

Selain para pemesan dari wilayah Kabupaten Bekasi, produk dodol Betawi milik Hasan dipasarkan ke wilayah lain di Jabodetabek.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nurdin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X