Libernesia.com - Malang benar nasib Riftadila 23) warga pondok gede Bekasi menjadi korban atas dugaan penipuan tenaga kerja yang dilakukan oleh oknum aparat Desa Kamojing, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Sudah hampir menginjak dua bulan lebih kasus yang ditangani oleh pihak kepolisian Polres Karawang belum juga menemukan titik terang atas kejadian yang menimpa korban.
Baca Juga: Rugikan Korban Belasan Juta, Aparat Desa Kamojing Akan Dilaporkan ke Polres Karawang
"Sudah hampir mau jalan 2 bulan, tapi belum ada kepastian hukum, terduga pelaku juga masih berkeliaran bebas tanpa ada beban tanggungjawab untuk menyelesaikan masalah ini ke saya," cerita korban.
Sebelumnya, Aparat Pemerintahan Desa (Pemdes) Kamojing, Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang secara resmi dilaporkan ke Polres Karawang diduga terkait penipuan calo tenaga kerja, Selasa (12/09/2023) yang lalu.
Riftadilla (23) warga pondok gede Bekasi menjadi korban penipuan tenaga kerja yang dilakukan oleh aparat desa kamojing berinisial (OK). Diketahui OK merupakan Ketua RT di Desa Kamojing.
Riftadilla menceritakan awal kejadian tersebut saat ia dikenalkan oleh temannya kepada seseorang yaitu OK yang merupakan ketua rt dan bisa memasukan kerja ke salah satu perusahaan besar di karawang.
Pertama saat bertemu di rumahnya pada bulan febuari Ok meminta uang sebesar 5 Juta rupiah dengan alasan agar bisa segera bekerja di perusahaan yang dijanjikan.
"Awalnya dia minta uang DP sebesar 5 juta rupiah dengan alasan biar cepat masuk kerja," terangnya.
Baca Juga: Ini Pesan Kadisnaker Karawang Soal Aparat Desa Kamojing Tipu Tenaga Kerja Sampai Belasan Juta Rupiah
Namun, berselang beberapa bulan kemudian korban kembali diminta uang dengan alasan keperluan untuk bisa segera masuk kerja.
"Sudah beberapa kali minta uang, dan saya totalkan itu semua sampai sebesar Rp 13,5 Juta rupiah yang sudah saya kasih ke dia," ungkapnya.
Namun, sampai saat ini korban tidak mendapatkan pekerjaan yang sudah dijanjikan tersebut. Bahkan, ketika ditemui ke rumahnya OK selalu tidak berada di rumah.
"Saya sudah ke rumahnya tapi tidak ada, dan bahkan saya sudah ke kantor desa untuk minta dimusyawarahkan, tapi tetap tidak ada orang yang bersangkutan," jelasnya.