BKKBN Jabar Turunkan Kader BKB untuk Cegah Stunting, 1,6 Juta Ibu Hamil dan Bayi Jadi Sasaran

photo author
- Selasa, 8 Agustus 2023 | 07:39 WIB
Kader BKB yang disiapkan BKKBN untuk cegah stunting
Kader BKB yang disiapkan BKKBN untuk cegah stunting

Libernesia.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat terus mendorong peran aktif masyarakat dalam penurunan kasus stunting di wilayah Jabar. Kali ini yang dilibatkan ialah kader Bina Keluarga Balita (BKB).

Kader BKB ini dilibatkan untuk memberikan sosialisasi tentang pentingnya pengasuhan dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK) kepada 1.693.268 ibu hamil dan keluarga yang mempunyai bayi di usia dua tahun (Baduta). 

Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga Balita dan Anak Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Elma Triyulianti, mengatakan, kegiatan promosi, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) pengasuhan 1000 HPK dilaksanakan dengan tiga strategi.

Baca Juga: Anggota Komisi IX DPR RI: Penanganan Stunting Butuh Kolaborasi

Tiga strategi itu ialah internalisasi di desa, penyuluhan dan pembinaan oleh lini lapangan, dan WhatsApp Blast.

Menurut dia, suksesnya tiga strategi tersebut membutuhkan dukungan dan komitmen penuh dari organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi pengendalian penduduk dan keluarga berencana kabupaten atau kota dan tenaga lini lapangan sebagai mitra kerja sekaligus perpanjangan tangan BKKBN di wilayah.

Tim Kerja Ketahanan Keluarga Balita dan Anak menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting bagi Kader Bina Keluarga Balita (BKB) yang ada di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Salah satunya dilaksanakan di Kota Sukabumi, pada Selasa 7 Agustus 2023.

Baca Juga: Permen Kopiko di Karawang Dijual dengan Harga Rp1,3 Juta, Isinya di Luar Dugaan

Kegiatan dilaksanakan secara hybrid, melibatkan seluruh Penyuluh KB dan kader BKB yang ada di Kota Sukabumi. Turut hadir secara luring Mentor Bidang KSPK BKKBN Jabar, para narasumber dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Pada kesempatan itu, Elma menyebutkan, masa 1000 hari dihitung mulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan selama 270 hari. Plus rentang waktu selama tahun atau 730 hari setelah bayi lahir.

Dengan demikian, sasaran prioritas percepatan penurunan stunting adalah ibu hamil dan keluarga yang di dalamnya memiliki baduta.

Baca Juga: Respon Aduan Warga, Polres Sukabumi Kota Amankan Belasan Botol Mihol di Warung Kelontongan

Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi Yadi Mulyadi mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para pengelola program prioritas nasional (Pro PN) mengenai pengasuhan 1000 HPK.

Selain itu, para peserta yang notabene tenaga lini lapangan Program Bangga Kencana diharapkan mampu menyampaikan kembali materi yang diperoleh kepada seluruh kader dan masyarakat yang ada di wilayahnya masing-masing.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: A. Mahendra

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manfaat dan Tips Cek Gula Darah Rutin Mandiri

Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:14 WIB

Lantik 377 PPPK Anyar, Ini Pesan Kepala BKKBN Jabar

Selasa, 30 April 2024 | 13:54 WIB

Gejala Polio Pada Anak, Orangtua Wajib Tahu

Minggu, 31 Maret 2024 | 22:45 WIB

Terpopuler

X