Libernesia.com - Virus varian Omicron sudah masuk ke Indonesia. Kasus pertama cairan Omicron ditemukan pada pekerja kebersihan Wisma Atlet.
Untuk mengantisipasi penyelenggaraan varian Omicron di Indonesia, Pemerintah lewat Mentri Dalam Negri (Mendagri) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 440/7183/SJ tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 Varian Omicron serta Penegakan Penggunaan Aplikasi Pedulilindungi.
Edaran yang ditandatangani oleh Mendagri Tito Karnavian pada tanggal 21 Desember 2021 tersebut ditujukan kepada para kepala daerah di seluruh tanah air.
Baca Juga: Merinding Ini Pesan Mendalam Gisella Anastasia di Hari Ibu
Sehubungan dengan adanya potensi penyebaran COVID-19 varian Omicron, Mendagri meminta kepada Gubemur, Bupati, dan Wali kota untuk mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
A. Melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan COVID-19 berupa:
1. Mengintensifkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dengan mengoptimalkan fungsi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di masing-masing lingkungan, baik pada tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan dan desa serta Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) dengan menjalankan fungsi-fungsi, antara lain:
Baca Juga: Indonesia Ditahan Imbang Singapura 1-1 di Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2020
a. pencegahan;
b. penanganan,
c. pembinaan; dan
d. dukungan pelaksanaan penanganan COVID-19.
2. Mengintensifkan tes dan pelacakan kontak erat COVID-19 untuk menemukan kasus COVID-19 dan mencegah penularan lebih cepat di dalam komunitas.
3. Menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat dengan pendekatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan) dan 3T (testing, tracing, treatment) serta mempertimbangkan faktor ventilasi, udara, durasi, dan jarak interaksi untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 varian Omicron.
4. Melakukan koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pemangku kepentingan lainnya di antaranya tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, pengurus tempat ibadah, pengelola hotel, pengelola tempat wisata, pengelola pusat perbelanjaan/mal, dan pelaku usaha serta pihak lain yang dianggap perlu sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah dalam rangka pencegahan dan penegakan disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Baca Juga: Ungkapan Menyentuh Hati di Hari Ibu, Untuk Ibu, Wanita Cantikku
5. Memperkuat kapasitas rumah sakit rujukan khusus COVID-19 untuk mengantisipasi lonjakan jumlah kasus yang meliputi ruang perawatan isolasi dan ruang ICU (intensive care unit) beserta logistik pendukung seperti obat dan oksigen.