RSUD Karawang Jalin Kerjasama dengan Komunitas Tunarungu

- Rabu, 4 Januari 2023 | 21:50 WIB
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang kembali melakukan kerjasama dengan pihak lain. Pada Rabu (4/1/2023) RSUD telah mendatangani kerjasama dengan komunitas tunarungu di Kabupaten Karawang. (foto:dok humas).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang kembali melakukan kerjasama dengan pihak lain. Pada Rabu (4/1/2023) RSUD telah mendatangani kerjasama dengan komunitas tunarungu di Kabupaten Karawang. (foto:dok humas).

Libernesia.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang kembali melakukan kerjasama dengan pihak lain. Pada Rabu (4/1/2023) RSUD telah mendatangani kerjasama dengan komunitas tunarungu di Kabupaten Karawang.

dr.Fitra Hergyana, Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUD Karawang memaparkan awal mula kerjasama tersebut dikarenakan tidak ingin ada perbedaan antara teman dengar dengan teman tuli.

Baca Juga: Terus Berinovasi, RSUD Karawang Miliki Cath Lab Tercanggih-Kini Jadi RS Rujukan Jantung Jawa Barat

“Jadi memang bahwa kita tidak boleh membedakan dan harus hadir untuk mereka, kita juga sedang memulai untuk dekat dengan mereka,” katanya.

Ia melanjutkan menginginkan agar seluruh staff dan dokter dapat mulai mempelajari serta mengerti bahasa isyarat. Kemudian terkait adanya permintaan pengadaan kelas bahasa isyarat bagi dokter, pihak rumah sakit akan melakukan diskusi dengan seluruh staff dan dokter. Hal ini bertujuan agar pada waktu pemeriksaan tidak terjadi kesalahan diagnosa.

“Kita akan coba diskusikan dengan seluruh staff untuk kelas pembelajaran bahasa isyarat,” tambahnya.

Inten, penerjemah bahasa isyarat menyampaikan kerjasama tersebut merupakan suatu hal baru bagi teman-teman tuli. Hal tersebut membawa dampak positif, teman-teman tuli mendapatkan akses yang mudah untuk berobat. Ia pun memiliki harapan agar seluruh pelayanan publik dapat menyediakan fasilitas bagi penyandang tunarungu.

Baca Juga: Tingkatkan SDM Kesehatan Nakes RSUD Karawang Dapat Kesempatan Pendidikan ke Luar Negeri

“Sesuatu yang baru dan membawa kemudahan untuk mereka berobat. Tadi juga lihat dokter kalau komunikasinya tidak nyambung kesulitan mencari diagnosanya,” ungkapnya

Ia menyampaikan agar ke depannya dapat diberikan screanning pendengaran sejak bayi. Kemudian diberikan akses bahasa bagi bayi. Selain itu memberikan edukasi bagi orangtua yang memiliki anak penyandang tunarungu. Adapula pemberian simbol di pintu dan petunjuk arah bagi penyandang tunarungu.

“Kalau ada bayi yang terlahir tuli, harus cepat-cepat difasilitasi dengan memberikan akses bahasa, screanning sejak dini,” pungkasnya.***

Editor: Yana Mulyana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

GP Ansor Soroti Maraknya Kasus Stunting di Karawang

Selasa, 14 Maret 2023 | 17:00 WIB
X