Saber Pungli Karawang Nilai Retribusi Parkir yang Dikenakan ke Siswa di SMK Muhammadiyah 1 Cikampek Tidak Layak

photo author
- Jumat, 9 Agustus 2024 | 16:56 WIB
Saber Pungli Kabupaten Karawang angkat bicara terkait pungutan parkir yang dikenakan kepada siswa-siswi SMK Muhammadiyah 1 Cikampek. (foto: istimewa).
Saber Pungli Kabupaten Karawang angkat bicara terkait pungutan parkir yang dikenakan kepada siswa-siswi SMK Muhammadiyah 1 Cikampek. (foto: istimewa).

"Kalau masalah izin kita masih situasional lah ya, jadi sebanarnya belum memenuhi izin yang harus ditempuh secara utuh," ucap Bah Iwa Komite SMK Muhammadiyah Cikampek.

Tak hanya itu, permasalahan siswa yang sudah menggunakan kendaraan yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) atau membawa motor sendiri juga ditanggapi oleh pihak Kepala SMK Muhammadiyah Cikampek.

"Soal masalah siswa yang membawa motor sendiri kita akui, siswa memang belum memiliki SIM tapi disini kita terus menghimbau kepada siswa agar menggunakan kendaraan umum," ungkap Kepala SMK Muhammadiyah 1 Cikampek, Heni.

Sebelumnya, sejumlah orangtua siswa mengeluhkan adanya dugaan pungutan parkiran yang dikelola oleh pihak SMK Muhammadiyah Cikampek.

Salah satu orang tua siswa SMK Muhammadiyah 1 Cikampek (Mutu) yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, saat ini beberapa sekolah di Karawang menjadikan parkir kendaraan sebagai ladang usaha salah satunya SMK Muhammadiyah 1 Cikampek.

"Anak saya sekolah disana, sudah bertahun-tahun bayar parkir terus sama sekolah, karena yang mungut ya dari pihak sekolahnya," ucapnya.

Ia menambahkan, meski menjanjikan kebijakan pungutan parkir kendaraan siswa justru memberatkan orang tua siswa, sudah dua tahun ini anaknya selalu membayar uang parkir motor. Jika uang parkir tersebut ditabung maka hasilnya bisa untuk membeli peralatan sekolah.

"Saya juga bingung kenapa harus wajib bayar parkir, padahal dulu tidak ada kebijakan kaya gini. Atau mungkin karena jumlah siswa yang banyak, kemudian dijadikan ladang usaha sekolah," tambahnya.

Ia mengaku, beberapa waktu lalu anaknya harus menahan rasa haus karena sisa uangnya harus ia gunakan untuk membayar parkir motor sekolah.

"Uang jajanya hanya sisa Dua ribu, katanya terpaksa nahan haus," akunya.

Ia berharap, pemerintah Kabupaten Karawang meniadakan parkir sepeda motor yang terlihat kecil justru memberatkan siswa.

"Memang betul hasilnya menjanjikan, tapi kasianlah sama kita yang tidak punya, saya kira bukan saya saja yang mengeluh," harapnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yana Mulyana Libernesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X