Ia menambahkan, meski menjanjikan kebijakan pungutan parkir kendaraan siswa justru memberatkan orang tua siswa, sudah dua tahun ini anaknya selalu membayar uang parkir motor. Jika uang parkir tersebut ditabung maka hasilnya bisa untuk membeli peralatan sekolah.
"Saya juga bingung kenapa harus wajib bayar parkir, padahal dulu tidak ada kebijakan kaya gini. Atau mungkin karena jumlah siswa yang banyak, kemudian dijadikan ladang usaha sekolah," tambahnya.
Ia mengaku, beberapa waktu lalu anaknya harus menahan rasa haus karena sisa uangnya harus ia gunakan untuk membayar parkir motor sekolah.
"Uang jajanya hanya sisa Dua ribu, katanya terpaksa nahan haus," akunya.
Ia berharap, pemerintah Kabupaten Karawang meniadakan parkir sepeda motor yang terlihat kecil justru memberatkan siswa.
"Memang betul hasilnya menjanjikan, tapi kasianlah sama kita yang tidak punya, saya kira bukan saya saja yang mengeluh," harapnya.***