Jalannya pelatihan dipandu langsung oleh Dr. Dori Lukman Hakim, M.Pd kepala prodi matematika UNSIKA sekaligus dosen pembimbing dari kelompok KKN 132.
Tiap sekolah akan menjalankan 4 hari pelatihan, pada hari pertama dipaparkan materi tentang Standar Nasional Pendidikan di Indonesia, hari kedua pemaparan materi tentang standar proses Pendidikan, hari ketiga tentang standar perancangan kurikulum, pada hari keempat disajikannya bahasan tentang perancangan pembelajaran, perangkat pembelajaran, serta penugasan kepada guru-guru untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan video pembelajaran sebagai perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan aplikasi powerpoint dan capcut, serta menggunakan aplikasi Riri - cerita interaktif anak, Fun Match atau Matematika seru dan Belajar Menulis Huruf / Angka sebagai bahan ajar kepada siswa.
Dalam proses pembuatan video pembelajaran, tim KKN kami mendampingi guru-guru terlebih dahulu agar dapat memahami cara pembuatannya pada power point dan aplikasi capcut.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah Guru dapat membuat materi terlebih dahulu pada power point, kemudian menyimpannya ke dalam bentuk file MG-4 atau Video. Kedua, Guru melakukan perekaman video yang berisikan perkenalan materi bahan ajar pada handphone.
Ketiga, Guru dapat melakukan proses editing dengan menggunakan aplikasi capcut pada handphone, yaitu dengan cara (1) Memasukkan materi presentasi yang telah dibuat sebelumnya pada powerpoint, (2) Menambahkan video yang telah direkam yaitu dengan cara tambahkan dan kemudian menghapus background video tersebut dengan mengklik overlay, (3) Sesuaikan rekaman dengan materi presentasi yang telah dibuat, (4) Klik save untuk menyimpan hasil yang telah selesai di edit.
Setelah melaksanakan Pelatihan Teknologi dalam Pemanfaataan Aplikasi Android ini, para guru telah mendapatkan pemahaman yang lebih banyak mengenai literasi digital.
Menurut guru di SD Sumberjaya pada saat sesi evaluasi beliau menuturkan “Saya yang awalnya tidak mengetahui apa-apa dan hanya bisa sekedar searching di internet, setelah mengikuti pelatihan ini saya menjadi memiliki pemahaman yang lebih mengenai penggunaan literasi digital ini”.
Dari penuturan yang beliau sampaikan, maka dapat kita pahami bahwa pelatihan berbasis digital ini sangat bermanfaat.
Dari pelatihan ini, guru dapat melakukan pembelajaran dengan efektif dan efisien, sehingga peserta didik tidak mudah bosan selama kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran yang inovatif membuat peserta didik menjadi jauh lebih tertarik untuk mempelajari materi yang akan diajarkan oleh guru.
Sketsa dan animasi yang ditampilkan dalam video pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik untuk memperhatikan pembelajaran dengan baik dan memahami pembelajaran dengan cepat. Sehingga pembelajaran akan terasa lebih mudah dan menyenangkan.