Bupati Karawang Aep Syaepuloh Diminta Cepat Tanggap Atasi Masalah Sampah TPS Jalupang

Libernesia.com - Bupati Karawang Aep Syaepuloh diminta bergerak cepat mengatasi permasalahan sampah yang kian menggunung dan menyebabkan bau tak sedap yang berdampak langsung ke masyarakat.

Salah satu warga Desa Wancimekar yang tak jauh dari lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Jalupang, Thayib Ibnu Abdhullah mengaku terganggu dengan bau sampah yang mulai tercium sampai ke rumah-rumah warga setempat.

Baca Juga: Keluhkan Soal Bau Sampah yang Menyengat, Warga Tantang Bupati-Pejabat Karawang Tinggal Sehari di TPS Jalupang

"Ini bau nya sudah sampai ke pemukiman warga loh, sudah beberapa bulan ini bau nya sangat menyengat dan menggangu sekali," ungkapnya.

Jika terus dibiarkan kata dia, bisa menimbulkan berbagai masalah penyakit terutama warga yang lokasinya berdekatan dengan lokasi sampah.

"Bupati Karawang Aep Syaepuloh harus segera bergerak cepat atasi permasalahan sampah Jalupang. Ini masalahnya mengancam kesehatan warga yang terdampak langsung. Harus segera ada tindakan," tegasnya.

Jika tak percaya,dirinya menantang Bupati Karawang sampai para pejabat tinggi di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang untuk menginap selama satu hari di sekitaran Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Jalupang.

Menurutnya, apakah para pejabat yang berada di lingkungan pemda karawang berani untuk tinggal di sekitaran TPS Jalupang.

"Biar merasakan apa yang dialami oleh warga yang terdampak dari adanya TPS Jalupang, setiap hari kita disini menghisap udara yang bau busuk. Sok berani tidak tinggal satu hari saja disini," ucapnya.

Menurut dia, pemerintah jangan hanya bisa memberikan ribuan ton sampah yang dibuang ke TPS Jalupang setiap harinya. Namun, harus mampu memberikan solusi atau kebijakan yang tidak merugikan warga setempat.

Baca Juga: Bau Sampah Jalupang Dikeluhkan, Warga Desa Wancimekar Tagih Janji Bupati Karawang

"Buktinya sampai hari ini baik perluasan maupun pengelolaan sampah yang dijanjikan oleh pemerintah daerah belum juga terealisasi. Mau sampai kapan pak? Sedangkan disini warga yang terdampak hanya mendapatkan bau nya saja, tidak pernah ada kompensasi," tegasnya.

Tak hanya itu, dia menilai bahwa selama ini pemerintah daerah diduga hanya melakukan ajang bisnis dengan adanya TPS Jalupang. Buktinya proyek penataan Jalupang yang dilakukan beberapa tahun lalu dengan adanya pengadaan incinerator yang menelan anggaran puluhan miliyar juga tidak bermanfaat dan justru sempat tersandung kasus.

"Tahun 2015 lalu pemerintah daerah mengalokasikan anggaran puluhan miliyar untuk pengadaan incinerator. Sedangkan saat ini alat tersebut justru tidak pernah berfungsi dan hanya membuang anggaran saja kan," ungkapnya.