Pemdes Jatilaksana Karawang Ciptakan Tungku Pembakar Sampah, Sehari Bisa Musnahkan Sampai 5 Ton

Libernesia.com - Pemerintah Desa Jatilaksana, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat menciptakan tungku inovatif pemusnah sampah untuk mengendalikan kebersihan lingkungan.

Kepala Desa Jatilaksana, Asep Saepuloh menjelaskan, pihaknya menyisihkan Anggaran Dana Desa (ADD) untuk membuat tungku tersebut.

Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, SAPMA PP Karawang Gelar Baksos dan Bersih-bersih Pantai

Fungsi tungkunya, lanjut dia, seperti insenerator. Namun ia memastikan, kinerjanya cukup efisien karena bisa memusnahkan 5 ton sampah hanya dalam 1 hari.

"Fungsi dan cara kerjanya sama seperti insenerator, mesin pemusnah sampah dengan temperatur panas tinggi sehingga sampah jadi debu. Tungku ini menggunakan bahan bakar oli bekas untuk menyalakan tungku, dan dibantu listrik untuk menyalakan kipas," ujarnya pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Lebih rinci ia menjelaskan, tungku pemusnah sampah tersebut terbuat dari batu bara yang dieratkan dengan semen dan pasir, yang juga dilengkapi alas berbahan baja yang mampu menahan temperatur hingga 1000°celicius.

Jika ada 10 ton sampah, kata dia, dari tungku bisa menghasilkan debu ampas sisa pembakaran sebanyak 1 ton. Bahkan, ampas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan media untuk menyuburkan tanaman.

"Awalnya karena Jatilaksana selalu dapat kiriman sampah yang dibawa aliran Sungai Cikompeni dengan jumlah yang sangat banyak. Apalagi jika musim hujan tiba, banyak sampah menumpuk dimana-mana. Ditambah dengan sampah rumah tangga dari ribuan KK yang ada di desa ini. Sampah itu sumber segala penyakit, makan kami berpikir bagaimana caranya untuk memusnahkan sampah itu," ungkapnya.

Dengan adanya tungku pembakar sampah ini, Asep berharap tak ada lagi sampah berserakan di wilayah Jatilaksana. Setiap sampah yang ada, kata dia, akan dikumpulkan dan dimusnahkan melalui media tungku inovatif.

Di samping itu, pihaknya akan menyediakan tong sampah di lingkungan rumah warga agar terbebas dari adanya TPS liar.

"Selain itu, rencana di musyawarah desa bersama pemerintah desa, kedepan akan dibuatkan semacam alat pengemasan pupuk berbahan dasar debu sisa pembakaran sampah yang bisa menghasilkan nilai ekonomis," pungkasnya.***