Buka Puasa Bersama Anak Yatim, Ketua MUI Karawang: Teruslah Berbuat Baik untuk Yatim dan Dhuafa, Hormati Orang yang Berpuasa

photo author
- Minggu, 2 Maret 2025 | 18:53 WIB
Ketua MUI Karawang KH Tajudin Nur M.PDi
Ketua MUI Karawang KH Tajudin Nur M.PDi

Libernesia.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karawang KH Tajudin Nur M.Pdi mengajak umat Islam untuk memanfaatkan keistimewaan bulan suci Ramadhan, dengan terus meningkatkan amal ibadah di bulan suci Ramadhan.

"Berbagi dan menjalin kebaikan dengan anak yatim dan dhuafa juga menjadi bagian dari ajaran Islam yang harus ditingkatkan di bulan Ramadhan," katanya saat tausiyah di acara buka puasa bersama dengan 40 anak yatim yang digelar Dewi Air Karawang.

Ia mengingatkan agar umat Islam berlomba-lomba mendekatkan diri kepada Allah di bulan yang penuh Rahmat ini. Termasuk memperbanyak amal kebaikan, khususunya kepada anak yatim dan dhuafa.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025

"Berbagi dan menjalin kebaikan dengan anak yatim dan dhuafa adalah bagian dari ajaran Islam yang harus ditingkatkan di bulan Ramadhan," kata Kiai Tajudin.

Hal tersebut tertuang dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 220 yang terjemahannya berbunyi "Di dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim. Katakanlah, 'Perbaikan bagi mereka adalah lebih baik. Jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu. Dan Allah mengetahui orang yang membuat kerusakan dari orang yang membuat perbaikan. Dan jika Allah menghendaki, tentu Dia akan menimpakan malapetaka kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Baca Juga: Menanti Momen Ramadhan 1446 Hijriah: Intip Sederet Rencana Bagi-bagi 'Takjil Gratis' di Sekolah, Masjid, hingga Transportasi Umum

Pada kesempatan itu, Kiai Tajudin juga menceritakan kisah tentang bagaimana keutamaan menghormati orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, sampai orang Majusi pun masuk surga karena begitu menghormati orang Islam yang sedang berpuasa.

"Ada cerita orang Majusi yang melarang anaknya makan di siang hari di tempat umum, untuk menghormati orang Islam. Saat meninggal malaikat memperlakukannya layaknya orang Islam. Kemudian ditempatkan di surga," ungkapnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: A. Mahendra

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X