Libernesia.com - Peneliti Utama World Mosquito Program (WMP) dari Universitas Gadjah Mada, Adi Utarini mengatakan teknologi wolbachia sebagai salah satu upaya menekan penyebaran nyamuk DBD, aman untuk manusia, hewan dan lingkungan.
Hal tersebut dikatakannya dalam Rapat Koordinasi Implementasi Pilot Project Wolbachia di Kota Bandung yang turut dihadiri Kepala Ditjen P2P Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, Pj. Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono hingga Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi di Ruang Tengah Balai Kota Bandung, Senin (18/3).
Sebelumnya, Adi dan timnya telah melakukan percobaan penyebaran nyamuk berwolbachia di Yogyakarta pada 2016. Berdasarkan keterangannya, selama 8 bulan pelepasan, DBD menurun sebesar 77% dan rawat inap RS menurun 86%.
"Wolbachia ini seperti vaksin yang dikhususkan bagi nyamuk dan aman untuk manusia, hewan serta lingkungan," katanya.
Diketahui, pada Oktober 2023, tercatat ada 28 warga yang terkena DBD di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung . Kecamatan Ujungberung memang menjadi salah satu daerah yang masuk 10 besar kasus DBD tertinggi. Maka dari itu, wilayah ini menjadi titik penyebaran Wolbachia pertama di Kota Bandung.
Menurut Kepala Ditjen P2P Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, pelepasan telur baru dilaksanakan di Kota Bandung dikarenakan adanya tahapan dalam menjalankan program ini.
"Dilakukan secara bertahap, mengingat produksi telur baru ada di Yogya, rencana besar-besaran akan dilakukan dengan Bio Farma untuk produksinya," katanya.***