Libernesia.com - Bupati sampai para pejabat tinggi di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang ditantang untuk menginap selama satu hari di sekitaran Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Jalupang.
Hal tersebut disampaikan langsung salah satu warga Desa Wancimekar, Toyib mengatakan apakah para pejabat yang berada di lingkungan pemda karawang berani untuk tinggal di sekitaran TPS Jalupang.
Baca Juga: Bau Sampah Jalupang Dikeluhkan, Warga Desa Wancimekar Tagih Janji Bupati Karawang
"Biar merasakan apa yang dialami oleh warga yang terdampak dari adanya TPS Jalupang, setiap hari kita disini menghisap udara yang bau busuk. Sok berani tidak tinggal satu hari saja disini," ucapnya.
Menurut dia, pemerintah jangan hanya bisa memberikan ribuan ton sampah yang dibuang ke TPS Jalupang setiap harinya. Namun, harus mampu memberikan solusi atau kebijakan yang tidak merugikan warga setempat.
"Buktinya sampai hari ini baik perluasan maupun pengelolaan sampah yang dijanjikan oleh pemerintah daerah belum juga terealisasi. Mau sampai kapan pak? Sedangkan disini warga yang terdampak hanya mendapatkan bau nya saja, tidak pernah ada kompensasi," tegasnya.
Tak hanya itu, dia menilai bahwa selama ini pemerintah daerah diduga hanya melakukan ajang bisnis dengan adanya TPS Jalupang. Buktinya proyek penataan Jalupang yang dilakukan beberapa tahun lalu dengan adanya pengadaan incinerator yang menelan anggaran puluhan miliyar juga tidak bermanfaat dan justru sempat tersandung kasus.
"Tahun 2015 lalu pemerintah daerah mengalokasikan anggaran puluhan miliyar untuk pengadaan incinerator. Sedangkan saat ini alat tersebut justru tidak pernah berfungsi dan hanya membuang anggaran saja kan," ungkapnya.
Sebelumnya, warga Desa Wancimekar, khususnya yang berada dekat dengan lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang mengeluhkan bau sampah yang sangat menyengat dalam waktu seminggu terakhir.
"Seminggu terakhir ini bau sampah sangat menyengat dan menyiksa pernapasan kami. Baunya gak seperti biasanya," Ujar Aang salah seorang warga Desa Wancimekar.
Aang menjelaskan, bau sampah dari Jalupang memang sering tercium dari dulu. Namun dalam seminggu terakhir ini, intensitas bau sampah dan kadar baunya melebihi seperti biasanya.
"Kalau dulu paling seninggu sekali, kalau sekarang bisa sehari dua atau tiga kali baunya tercium, udah gitu baunya beda banget, nyengat banget ke tenggorokan dan hidung," jelas Aang.
Dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Karawang bisa menyelesaikan persoalan sampah ini, jangan sampai menyiksa masyarakat.