Libernesia.com - Warga Tionghoa Indonesia merayakan hari raya Imlek dengan tenang dan suasana aman, Selasa 1 Januari 2022.
Perayaan Imlek kali ini tanpa ada acara perayaan kembang api sesuai anjuran Pemerintah melalui Mentri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Walau dengan sederhana, warga Tionghoa tetap bisa berdoa dengan khusyu di klenteng dan vihara tanpa gebyar kembang api yang dapat mengumpulkan massa.
Baca Juga: Bupati Cellica Rindu Perayaan Tahun Baru Imlek di Karawang yang Selalu Meriah
Untuk mewujudkan rasa aman Polda Metro Jaya menerjunkan hampir 2000 personel untuk mengamankan suasana khidmat bagi saudara Tionghoa yang sedang merayakan hari raya Imlek.
Polisi Republik Indonesia (Polri) sebagai penanggung jawab utama keamanan di Indonesia, tidak pernah mau mengambil resiko atas keamanan perayaan hari raya agama nasional. Karena, perayaan agama rawan atas gangguan keamanan.
Baca Juga: WNA Asal Tiongkok Ditangkap Polisi Terkait Kasus Pinjol Ilegal
Seperti pada 2013 lalu, serangan rumah ibadah juga dilakukan kelompok teroris atas Vihara Ekayana, Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun penyerangan terhadap rumah ibadah sangat mengusik nurani kita bersama.
Dari peledakan bom rakitan di Vihara tersebut, Polri mengidentifikasi Kelompok Teroris Abu Umar di balik teror itu.
Baca Juga: Supir Bus yang Tabrak Flyover Simpang Lapan Kabur, Kini Jadi Buruan Polisi
Kelompok ini kerap melakukan provokasi, karena merasa perlu membela warga Etnis Rohingya yang tertindas di Myanmar. Dari sinilah, dimensi global terorisme dapat mengusik harmoni keagamaan di tanah air.
Karena itulah, Polri tetap setia menjaga stabilitas keamanan pada perayaan Imlek hari ini.
Selain menjalin persaudaraan yang ditunjukkan oleh anggota Polri berseragam, dengan membuat posko pengamanan dan melakukan kerja bakti bersama di klenteng dan vihara, ada juga anggota Polri yang bergerak dalam senyap.