Libernesia.com - Penanganan kasus stunting terus digencarkan. Setengah juta remaja di Provinsi Jawa Barat akan dilibatkan dalam program percepatan penurunan stunting.
Melalui program bertajuk INI GENTING atau Implementasi Nyata Genre Cegah Stunting, BKKBN Provinsi Jawa Barat tengah fokus melakukan pembekalan melalui workshop kepada remaja konselor sebaya.
Deputi KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Eni Agustina mengatakan, remaja merupakan garda depan dalam upaya pencegahan terlahir stunting baru. Karena itu, BKKBN melalui program INI GENTING menargetkan setengah juta remaja di Jawa Barat bisa menjadi konselor sebaya untuk pencegahan lahirnya stunting baru.
Baca Juga: Panen Padi di Purwakarta Meningkat, Bupati: Kita di Jalur Tepat Bangun Ketahanan Pangan
"Jawa Barat menjadi harapan besar nasional dalam upaya penurunan stunting, BKKBN ditugaskan untuk mengedukasi hampir setengah juta remaja untuk menjadi agen konselor sebaya di lingkungannya," ungkapnya.
Dia menegaskan, melalui program INI GENTING diharapkan remaja bisa mengerti usia terbaik perkawinan. Dengan harapan bisa melahirkan anak yang sehat dan terhindar dari stunting.
Selain itu, remaja putri juga digembleng untuk memahami pentingnya mencegah anemia. Sebab, kondisi anemia juga menjadi salah satu faktor terjadinya kasus stunting baru.
Baca Juga: Sedih, Honorer Tidak Akan Mendapatkan THR Tahun Ini
"Melalui mereka, kita tidak harus melakukan kegiatan mengumpulkan masa untuk sosialisasi. Mereka bisa melakukannya disela kegiatan remajanya, seperti saat di sekolah, di kampus atau dalam moment buka bersama," ungkapnya.
Sementara, Pelaksana Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi mengatakan, jumlah remaja di Jawa Barat saat ini mencapai 12 juta jiwa. Atau sekitar 25 persen dari jumlah populasi di Jawa Barat.
"Stunting di Jawa Barat saat ini masih tinggi. Ya walaupun sudah turun 4 poin, tapi masih ada 1,6 juta keluarga beresiko stunting di Jawa Barat," ungkapnya
Atas hal itu, remaja berperan penting melakukan edukasi agar tidak lahir stunting baru.***