Libernesia - Salah satu hal yang ditunggu-tungggu dalam bulan ramadan adalah datangnya lailatul qadar. Suatu malam di mana seluruh perbuatan ibadadah yang dilakukan oleh umat yang mendapatkan keutamaannya diukur dengan takaran yang sangat tinggi sebagaimana dikatan oleh Abu Ibrahim Al-Maqdisi dalam bukunya Misteri Lailatul Qadar.
Agar kita sebagai hamba Allah memiliki kesempatan untuk mendapatkan keutamaan malam yang mulia ini, alangkah baiknya kita mencari tahu hal apa saja yang berkaitan dengan lailatul qadar dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya.
Pengertian Lailatul Qadar
Kata lailatul qadar merupakan gabungan dari dua kata, yaitu lailatun yang artinya malam di mulai dari terbenamnya matahari hingga terbit fajar. Sedangkat kata qadar merupakan mashdar dari kata qadara yang artinya ketentuan yang ditetapkan Allah.
Allah Swt berfirman: Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (ketentuannya). (Q.S. Al-Qamar/ 54: 49)
Menurut Al-Wahidi kata al-qadar artinya sesuatu yang sesuai dengan takarannya tanpa mengurangi dan melebihi. Sementara menuru Al-Qurtubi maknanya adalah sesuatu yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi.
Tersebut di atas merupakan pengertian lailatul qadar secara bahasa, sementara secara istilah yaitu suatu malam yang agung, ada juga yang mengatakan bahwa lailatu qadar yaitu malam penetapan Allah bagi kehidupan manusia.
Baca Juga: Haram Puasa bagi Orang yang Sakit Parah
Tanda-Tanda Kedatangan Lailatul Qadar
Terdapat beberapa perbedaan antara para ulama mengenai tanda-tanda turunnya malam mulia tersebut. Di antara tanda-tanda yang disebutkan oleh para ulama antara lain:
1. Matahari tidak begitu terik dan tidak begitu teduh sebagaimana Ubay bin Ka‟ab telah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya matahari yang keluar pada hari itu tidak begitu bercahaya (suram)."
2. Orang yang mendapatkan keutamaan lailatul qadar mendapatkan ketenangan serta kelezatan dalam ibadah yang tidak dirasakan pada malam lainnya.
3. Terkadang seseorang mendapati malam lailatul qadar dalam mimpinya setelah beribadah sebagaimana yang dialami oleh para sahabat sebagaimana diungkapkan oleh Abu Malik Kamal.
4. Orang yang mendapati malam lailatul qadar dikabulkan doanya.
Waktu Kedatangan Lailatul Qadar
Artikel Terkait
Kisah Sufi dan Burung yang Sayapnya Patah
Kisah Juraij, Ahli Ibadah yang Dituduh Berzina
Kisah Ulama yang Berhaji Tanpa ke Tanah Suci
Haram Puasa bagi Orang yang Sakit Parah